I'm Sorry, Rachel
kin kesini semakin seperti sebuah bisikan. Sampai tangan Fahlan men
p Rachel. Nada suaranya berubah menja
iri dan berjalan menuju koper besar Fahlan. Rachel mula
Dari merk ternama pula! Namun sayang sekali baju mahal ini tidak bisa dipakai
ma beserta celana dalamnya. Rachel melirik Fa
ini tidak masalah, bukan?" g
n menghadap Fahlan. Waja
narik Fahlan menuju ke kamar mandi kecil Rachel. Untungnya walaupun kamar mandi Rachel
Rachel jadi malu? Rachel yakin wajahnya sekarang sudah me
na dan celana dalam Fahlan. Rachel berusaha mati-matian untuk tidak melirik benda d
u. Sesekali Rachel harus tersenyum geli melihat kelakuannya. Rachel mulai menggosok rambut kemudian menuangkan air sabun ke dalam bathtub, membuat bathtub menjadi lebih banyak bu
us Fahlan dengan sabar karena pemuda itu benar-benar tid
idak sengaja menyentuh bagian tengah tubuh Fahlan saat menggosok selangkangannya
ga?" gumam Rachel ketika melihat badan Fahlan yang terlih
aris lurus sepanjang sekitar 10 senti ya
h mendapat jawaban, Rachel tetap bertanya dan bertanya. In
," gumam Rachel sambil memperh
hel membuka bajunya dan menyalakan shower untuk dia mandi sendiri. Rachel membiarkan Fahlan be
ringkan tubuh Fahlan hingga terlentang di kasur. Rachel agak
kan. Dia masih saja memainkan jari-jarinya. Rachel tersenyum tipis
nya di kelopak mata Fahlan dan menutupnya. Pemuda itu tidak menola
t Fahlan yang menutupi matanya. "Kalau di
ri. "Hei, jadi sekarang kau jatuh cinta?" tanya Rachel pada dirinya sen
ar. Kalau Fahlan sih enak, duduk sepanjang acara. Tapi Rachel harus tersen
saat Rachel butuh sandaran. Walaupun keadaan Fahlan seperti ini, tapi Rachel tidak akan pernah
uk tubuh Fahlan seperti guling. Rasany
*
kan Rachel. Detik selanjutnya dia panik karena ada ses
emarin,' batin Rachel sambil mengge
lan. Tangannya terulur meraih kep
angkan pemuda itu. "Tidak ada yang
SARAPAN!" Suara ibunya kemb
un pemuda itu tidak memiliki titik fokus pada Rachel, dia tetap be
meja makan, diam-diam dia memisahkan makanan di bawah meja dapur untuk Fahlan. Rachel tidak tahu apakah kel
ir turun langsung mengejek Rachel dengan berkata, "Bag
Rendy melemparkan tatapan s
erani kamu bawa suami idiot-mu ke meja makan! Aku b
an. Rachel harus mulai belajar menahannya lagi. Tanpa basa-basi, Rachel segera mengambil p
samping Fahlan dan tersenyum ke arahn
sakan yang enak. Aku gak tahu mak
sendok ke mulut F
yata Rachel hanya fokus menyuapinya sedangkan dirinya tidak
Rachel. "Ohh, jangan pedulikan aku. Aku sudah makan kok. Sekarang ma
irnya Rachel memakan sesuap nas
bergantian dengan Rachel. Kalau Rachel memak
ah. Matanya melirik jam dinding. Masih jam 6 pagi. Rach
lagi. Dalam sekali percobaan, Rachel bisa dengan mudah mengurus Fahlan. Tidak ada yang
senang hati. Bahkan bibirnya selalu tersenyum dibandingka
Be