I'm Sorry, Rachel
arapan sekaligus makan siangnya yang sudah masuk ke tempat sampah tadi pagi. Hari ini, R
beberapa rumus yang belum dijelaskan guru. Dia akan mencoba memecahkannya
i. Tapi ternyata Mira mengatakan siapa Rachel di keluarganya. Kemudian semua orang mengejeknya 'anak haram' dan sampai sekarang semua yan
mpir tiba. Sekarang ini, Rachel sedang menguatkan mental da
i! Mampus Lo!" Mira berteriak dari depan k
arik Rachel menuju belakang sekolah. Dia dilempar sampai menabrak rak-rak besi yang ada di dalam gudang. Di belakang seko
L
h .
a Lo sampe mati di sini!" ancam Lisa sambil me
semakin keras seiring dengan
payah karena kesulitan berbicara
ue gak
-y
awa terbahak-bahak mel
maki salah sat
tu pemuda lagi yang berada di belakang Lisa. Dan dia 'menjabat' sebagai pac
etidaknya kita lihat dia sekarat," jawa
k nafasnya dalam-dalam, bersiap untuk merasakan rasa sakit di tubuhnya. Dan benar saja,
dan meninggalkan Rachel yang terbaring diam. Mungkin mereka menyangka Ra
h hidup,"
g sekarang," jaw
ya! Kenapa sih dia ha
sekolah di tempat elite kayak gini
jiji
jadi punya mainan
gan dan anak-anak itu berbelok menuju tempat parkir. Keheningan mene
lai berkurang. Perlahan Rachel menggerakkan badannya. Rasa sakit dan panas di bagian tertentu membu
" Rachel merin
ncang. Dia bahkan mengabaikan seluruh tatapan orang-orang yang memand
sebenarnya. Mereka hanya akan memikirkan diri sendiri. Apalagi Rachel tinggal di Kota Metropolitan se
sana, mereka tetap menatap Rachel dengan sinis dan mengejek. Saat masuk ke dalam r
kanya kelihatan menyeramkan banget!" uc
u!" gerutu Lina sebelum berjalan me
, sakit!" k
hel menuju kamarnya. Mendorong tubuh kurus itu sampai tersungkur di lantai. Pintu ditutup
dia merasakan tangan ibu kandungnya sendiri yang memukulnya. Walaupun su
ah ini juga membutuhkan Rachel. Contohnya untuk bersih-bersih rumah, membuat makanan, dan- tumbal mereka. Kalau ada sesuatu yan
ecil yang berada di atas meja. Wajahnya memang menyeramkan. Bekas ungu di sudut kanan matanya dan l
n makan malam sampai besok pagi. Bahkan untuk besok pagi pun Rachel meragukannya. Rachel ha
Sebuah diary pribadi. Rachel tidak pernah memiliki teman, hanya buku i
dia hanya bisa menahan tangis dan rasa lelah yang sedikit demi sedikit merambat di
u. Tapi dia teringat masih banyak orang yang berkebutuhan khusus menjalani hidupnya dengan damai. Banyak orang yang hidupnya sengsara sampai harus memungut makan
akhir setelah Rachel keluar dari sekolah itu. Hanya tinggal setengah tahun lagi. Rachel pa
Be