I'm Sorry, Rachel
ka dan pelajaran Biologi. Akhirnya dia memutuskan untuk menutup buku dan membu
bukunya. Dia sungguh merasa senang mendapatkan Fahlan di kehidupannya. Sampai t
tidak ada seseorang yang mencatat atau menggumamkan rumus-rumus. Mata tajam itu menunjukkan kehidupan yang nyata. Tidak seperti sebelum
gkah perlahan sebleum
menggendong perempuan itu dan membaringkannya di kasur. Setela
ar kelelahan karena dia tidak terbangun dan malah menaikkan kakinya ke atas perut Fa
yum. Hidung kecilnya yang runcing menambah kesan cantik di wajah yang bundar. Terakhir, Fahlan harus
ali? Apa itu tanda lahir? Sebesar itu? Tanpa disadari, Fahlan mulai ngantuk juga dan a
yang menimpa. Fahlan yang merasa seseorang disampingnya bergerak, segera menjauhkan ta
inya dari samping yang ternyata sudah bangun lebih dulu dari pad
Ini masih terlalu pagi. Ay
jar. Tapi kenapa dia bisa ada di kasur? Apa dia pindah secara t
an sulit bernapas karena beban di perutnya. Sedangkan Rachel
ih ngantuk," ucap Rachel sambil
Gak," uja
i sore," ancam Rachel. Akhirnya terdengar suara era
Rachel akan keluar membuat sarapan
nya sekaligus menyuapi Fahlan sekaligus makan satu piring berdua dengannya. Lalu
wajahnya tidak pernah hilang dan selalu digantikan dengan memar yang baru. Dan Fahlan sadar kalau bekas
ahlan. Bahkan dengan wajah babak belur itu, Rachel selalu melemparkan sapaan s
mbuat orang disekitarnya khawatir? Tapi, bahkan i
aha untuk tidak terlihat sedih di depan Fahlan. Dia bahkan tidak menggerutu atau menangis meratapi
*
mpar seperti biasa dan di siram saus. Untungnya hanya mengenai baju dan rok
ah cepat. Sampai dia mendengar teriakan keras bah
! Kau merusak tana
cari sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari halaman bela
tunduk. Badannya yang basah kuyup gemetar pelan me
cahkan pot dan menghancurkan tanaman kesa
i saja!" mohon Rachel. Ia sudah
berjalan dan meraih keran air. Ia mengarahkan keran itu pada
membasahi tubuh mereka berdua, setidaknya Fahlan tidak merasakan sakitnya semprotan itu. Sungguh, kepala, leher, dan punggun
ra berat datang dari pint
g idiot ini!" Lina mengadu pada
ongak melihat ayahnya. Ekspresinya da
aja. Aku baru saja mendapat banyak uang,"
hel lagi. "Aku gak mau lihat suami idiotmu keluar kamar lagi! Kamu bisa mengikatnya atau apa
a. Siapa yang tega mengikat suaminya d
n kembali ke kamar. Dia segera membawa Fahlan ke kamar mandi untuk ma
nya menyiratkan rasa takut bahkan tangisnya belum mereda. Rachel harus me
rsiksa. Jangan kamu." Rachel mengucapkan itu dengan sedih. Sampai akhirnya Fahlan lebih tenang dari sebelumnya. Rachel mulai membersihkan badan Fahlan da
inya. Punggungnya bisa lecet-lecet seperti ini, bayangkan bagaimana kerasnya saluran air yang me
Be