icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 10 Persyaratan Tak Masuk Akal

Jumlah Kata:1146    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

ini, Bima?" Tanya Pak Moko di

ir ke beberapa sekolah yang ku bantu t

ag

u di rumah ini, sebagian gajiny

rpandangan, fokus mer

h menantu sepertimu," pujian sang Bapak it

atapan meremehkan. Sementara yang dipandang itu memilih untuk tak mendengarnya hingga

itu, dapatnya laki-laki miskin. Punya kerjaan pun nggak ada ker

a besar mendadak raut wajahnya berubah. Gerakan kun

ada gaji yang bisa diharapkan!" Bu Moko turut mengompori. Membuat Cakra terhenyak, mengapa sekarang sudah berub

"Mega?" Cakra hendak menahan. Namun, tak sempat, mega sudah melangkah

k sudah tau kondisi saya, mengapa pernikahan ini tetap dilanjutkan? Jika saya tidak lagi dibu

bahunya berguncang. Pun Bu Moko dan menant

beserta isinya!" Desis Pak Moko. Cakra yang hendak menganhkat badan

. Memberikan pertimbangan, yang akhirnya hanya bisa membuat Cakra mendengkus

h di dalam gelas, untuk mendorong

in untuk membalas budi keluarga pamanmu. Selain tetap ber

pamanmu kuanggap lunas, dan kamu bisa bebas dari rumah ini. Jika hingga lima tahun nanti, kehidupa

serasa berhenti sejenak. Persyarata

hidup saya ini sesuai alurnya," Cakra hendak mengak

Moko, menatap tajam ke ara

ke kamar, menyusul Mega. Istri saya," ia m

ata suamiku tadi, selain sebagai suami Mega, kamu pela

n dari yang lain. Wanita itu berdiri, mening

ri. Menggamit tangan Bima u

Menatap datar ke arah c

mahasiswi itu, turut melenggang pergi. Meninggalkan Cakra membuang nafas berat seorang diri. Netra teduh

jadikan satu, sisa sayur yang tadi terbagi menjadi beberapa mangkuk. La

tor, beserta mankuk dan gelas, ke tempat cuci piring. Mencucinya hingga hampir jam seb

di balik selimut tebal, dengan memeluk guling seperti biasanya. Cakra melangkah pelan, mendekati sang istri yang

enangis? Seketika rasa iba menyergap dalam dada. Kecil dari lubuk hatinya, ada

n saja gadis itu tak bisa menyukai cakra yang baru saja di

uduknya, mega membuka mata, dan tat

" Ia m

r?" Gadis i

uami yang menghempaskan badan di atas permukaan sofa. Iya, sejak awal hingga detik ini, Cakra masih s

i membentangkan selimut pun, menghentikan

a berkilah. Memalingkan waj

, tatapan matanya lekat. Tak beralih dari Cakra. Gadis

ngan. Cakra mengangkat sebelah alis, heran dengan sikap mega kali ini. Apalag

dekati dan bertanya lebih dalam, tentang apa yang terjadi padanya. Hingga membuatny

diri. Tak lama, bibirnya tersungging senyum tipi

istri. Hingga beberapa saat, tak ada suara dar

ringat akan ucapan pak moko di meja makan tadi. Sebenarnya, tak ada orang yang menginginkan kehidupan sep

perti Mas Bima, kan?" Mega me

dengan wajah penasaran. Apa gadis itu tidak tau ala

dapatan kal

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka