icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 6 Tugas Pertama

Jumlah Kata:1137    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

Memang gajinya nggak besar, tapi jika kita bersyukur, semua aman terkendali," Entah ada dorongan apa, ia m

mekakkan telinga di depan pintu kamar Mega. Mereka berdua yang masih

ilihat adalah wajah galak tiruan Ibu mertua. M

yo berangkat!" Pekiknya lagi, ta

ntuk mengambil tas yang masih berada di dekat sofa sejak semalam. Tas yang ia pu

dan barang-barang miliknya, di

capnya pada sang istri yang sejak tadi memperhatikan gerak-ger

kat, ya?" Lagi-lagi gadis itu hanya mengan

sambil meremas jemari lentiknya, mungkin sedang berfikir keras. Mengetahui hal itu, Cakra tersenyum.

endapatkan jawaban apapun, hanya gedoran pintu d

sih?" Lintang

ka sudah berdiri Bu Moko dengan waja

sa di suruh antar aja lama banget!" Lintang mengadukan pada nyonya besar.

ampir mencolok muka Cakra yang masih terdiam. Diamnya itu bukan takut, melainkan tak habis piki

a bersiap-siap, tadi tas saya ini ma

alasan! Sudah b

i lintang, mendengus llirih sambil melirik

erbicara sama sekali. Begitupun Cakra, pemuda itu enggan untuk me

suara mobil mewah meraung-raung, lantas melesat mening

Lintang mengernyit, wajahnya sep

a, kalo kamu nggak mau, ya nggak usah nyuruh aku!" Cakra berucap

hentakkan kaki sambil naik ke atas jok motor di b

hendak memulai aktivitas. Apalagi jalur menuju sekolah dan kampus pasti di penuhi oleh para sis

it di kota kecil itu. Kampus yang dulu ia tempati untuk menimba

lan modis dan centil. Tentu saja mereka heboh melihat temanya

etan baru

ta ketinggalan berita,

ama kita d

ertawa cekikikan. Sementara yang dig

liki garis wajah galak itu mene

ak mengerti, hingga gad

a-pura? Uang

lak amat sama cowo

hijau. Lintang menyambar uang itu dengan cepat, "lain kali harus biru. Atau malah yang merah!" Bis

ya tak punya banyak waktu untuk menunda jadwal keberangkatan menuju sekolah. Belum sempat menaikkan

. Tergopoh-gopoh mendekat, membuat Cakra mengernyit tak mengerti. Kar

wajah berbinar, sambil tersen

ya?" Tanya gadis itu, ketika

ementara gadis itu hanya se

ya. "Aku Caca," Ia melanjutkan, dan Cakra masih bergeming. Sebelah a

a itu menarik kembali tangannya,

jadi cowok!"

ambil memperhatikan raut muka gadis yang sudah berubah m

inta nomor W

kra kembali me

a nggak peka sih, gitu

uh lagi, ia mengalihkan pembicaraan dengan m

harus pergi," Cakra berkata cepat. Tanpa menunggu jawaban si gadis lagi, ia

bernama Caca tadi masih mema

bersahaja banget," Ucapnya sambil

ayangan. Mencari celah kosong diantara banyaknya ken

atpam di seberang kanan dan kirinya. Pak djarot dan Pak Jono. Kedua orang berbadan t

tu menyapa dengan cengengesan. Sapaan yang tersema

ikan motor di samping mobil yang tak asing lagi baginya. Ia menyipitkan mata, ketika

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka