icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 2 Balas Budi

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

mlaude, membawa penghargaan tertinggi dari pihak kampusnya waktu itu. Kini, ia t

uah SMP negeri, meski hanya sebagai guru honorer yang gajinya tak seberapa. Namun, rasa bangga ke

ugasnya jangan lupa dikerjakan." Titah Cakra siang ini p

ah itu, tak ayal jika ia selalu menjadi idola bagi murid-muridnya. Apa lagi anak perem

," ucap Cakra untuk meng

ng,

u lagi ya, p

r dari kelas itu. Berjalan menuju kantor pun tak luput dari tatapan ke

alu menunggunya setiap hari. Iya, Cakra masih tinggal di rumah Paman. Meski sifat Bibi dari dulu

, karena ada donatur yang membayarnya, dengan alasan ia adalah mahasiswa berprestasi. Kala itu gaji dari kerja paruh waktu u

Cakra siap menjalani aktivitas, lantai kotor debu bercampur minyak berceceran. Hingga ban

nghuni rumah ini, selain Cakra tentunya. Baju-baju itu bercampur begitu

ia hanya bisa menggeleng sambil menghela napas panjang, selama tinggal di rumah itu, ia hanya diperlak

pulang dari pekerjaannya sebagai teller di salah satu Bank. Yang membuat sikap so

tok

lam ini mengetuk pintu kamarnya. Terlihat

o. Ia pun ikut duduk di samping Cakra yan

ya Cakra. Ia menatap heran pada pam

membuat pemilik wajah setengah abad itu muram, sua

Ia raih tangan sang paman dan menggenggamnya

iasa mengalami ini semua," katanya tenang. Namun,

sebuah kesalahan fatal, yang berdampak pada m

ak bisa menjaga anaknya dengan baik," lanjut paman

an Karwo menatapnya sekilas dan kembali menunduk.

pak Sudarmoko yang rumahnya dekat pantai sana. Da

membantu melunasinya." Cakra memberanikan diri bertanya, mesk

, Paman tidak bisa melunasinya. Dan Pak Moko kemarin da

tu, Pa

enatap Cakra dengan pandangan yang sulit dijelaskan. R

amu ...mau menikah dengan anak pak Moko yang pe

kagetnya, hingga ia tan bisa mereaksi apapun. Wajahnya terlihat datar, han

bersedia pun tidak apa-apa. Lagi pula ini Paman yang

alas semua jasa sang paman yang telah merawatnya sejak kecil. Nam

um pernah mencoba merajut cinta, tetapi bukan berarti akan berakhir seperti ini. Menikah dengan

menyebutkan namamu saja. Padahal bel

bagai seorang Ayah, yang tidak mungkin .... " Cakra

tidak akan memaksamu,

. Paman Karwo keluar, menin

u, tergeragap ketika mendapati tirai jendelanya telah benderang. Lampu-lampu bag

kra mendekat, dan seketika berhenti di tempat. Ketika ujung telunjuk sang Bib

yang pagi ini berdiri tegang di ruang tamu. Rupanya ada seseora

benyak berkorban selama ini!" Suara Anggara terdengar la

biar kami bisa terbebas dari hutang

rhutang juga untuk kita semua. Termasuk kamu!" Belum sempat Cakra menjawab. Bi

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka