icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 9 Sikap Palsu

Jumlah Kata:1167    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

ini," celoteh Bu Moko, benar-benar membuat Cakra tak habis p

rang guru

sekal

reka, diiringi anggukan bangga oleh yang lain. Dengan suara itu, Bu Moko semakin tersen

minta tolong, kan?" Tanya Bu Moko pada Cakra yang masih berfikir

begitu saya permis

ya. Si

ebelumnya bersikap kasar, kini telah berubah baik. ia menghela nafas sebelum membuka pintu kamar, sekal

hat kedatangannya, apakah tiap saat gadis itu selalu menyendiri di dalam k

osok yang masih bergeming.

Cakra. Netranya menatap dalam pa

nikahan semacam ini? Apakah tidak ada laki-laki yang bersedia menikahinya? Batin Cakra selalu bertanya. Dan hanya kesimpulan

encoba menawarkan. Ia yakin, gadis itu hanya butuh penga

etika sang gadis namp

di sampingnya. Ingin sekali rasanya meraih tangan itu, tetapi

Lintang telah

ti makan siang

us mahasiswa itu. Hanya melirik sebentar pada kakak

ra menjawab acuh. Tanpa melihat ada raut wa

itu sibuk menata gelas di ata

hanya mengangguk pelan. Cakra tersenyum sebelum akhirnya berjalan lebih

uang tamu Itu mendongak. Tatapannya terlihat ka

lah satu tamu Pak Moko, yang hanya ditanggapi dengan senyuman saja oleh pak Moko dan i

ap Cakra sambil meletakk

u bisa mengambil hatinya. Buat ia sembuh sepert

a," Cakra menjawab tegas. Membuat semua tamu itu mengangguk-an

lnya ada penolakan halus, tetapi lama-lama gadis itu pasrah. Mengikuti saja langkah Ca

akan yang kosong. Lintang telah tak ada lagi di sana. Gadis itu mengang

si dari dalam mesin penanak nasi. Tinggal sedikit. Tak akan cukup u

penasaran. Ingin mengenal lebih jau

menunjuk ke arah mangkuk berisi s

?" Tanya Cakra lagi. Gad

guatkan dugaan Cakra, bahwa selama

membulatkan mata, mendengar pertanyaan dar

n. Aku

Tanya Cakra se

nduk dalam. Ada wajah ketakutan dan kemarahan di san

an berbuat jahat sama kamu," ucap Cakra meyakinkan. Gadis itu awalny

nggak

kannya di sini, ya. Nggak perl

itu mengangguk samar. Membuat senyum t

noleh. Suara Bu Moko terdengar menyap

. Bu Moko melirik ke arah Cakra

n yang dikerjakan mertuanya, bukan?" Suara Bu Moko tak sejudes tadi pagi. Ca

. Ibuk te

cap lirih, sambil beranjak. Namun, Cakra masih m

gadis itu saat ini. Cakra mempercepat proses makannya, karena selera tak

tadi. Pemuda itu langsung menuju ke tempat cuci piring, mulai mencuci semau perabotan

Ia bahkan bisa mengerjakannya lebih cepat lagi, hingga tak a

tadi. Jika hanya untuk menanak nasi di mesin Cakra bi

iasanya, yang menjadi pusat perhatian adalah Bima, menantu super kaya menurut Bu Moko. Itulah sebabnya

ini, Bima?" Tanya Pak Moko di

ir ke beberapa sekolah yang ku bantu t

ag

u di rumah ini, sebagian gajiny

rpandangan, fokus mer

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka