icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 3 Nikah Kilat

Jumlah Kata:1160    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

rhutang juga untuk kita semua. Termasuk kamu!" Belum sempat Cakra menjawab. Bi

tau, salah satu diantara dua pemuda itu menikah dengan anakku!" Sosok

t dalam, ia pasti sedang berada di posisi serba salah. Sementara Angg

ikahi anakku? Kalau begitu, sekarang ju

an suara serak, sambil menangkupkan kedua tangannya.

beralih ke arah Cakra

Pak Moko yang hanya berwajah datar. Lain halnya dengan Paman Karwo, ia mendongak sa

ko." Suara Cakra terdengar tegas. Meski r

kemasi barangmu dan ikut bersamaku

i. Namun, ia masih percaya dengan takdir yang telah digariskan. Semua yang ia ucapkan tad

Mengambil ransel besar untuk memasukkan

an Karwo telah berdiri mematung di

buat apapun," ucapnya lirih. Cakra mendek

membalas budi, atas kebaikan keluarga Paman, sejak

anmu tadi? Menikah dengan wanita yang

ya tau apa yang harus saya la

*

hingga kini belum pernah memikirkan tentang pernikahan sebelumnya. Pernikahan yang ia lewati beberapa saat sebelumnya, ha

i tengah-tengah para tamu yang sibuk memperbi

bertanya sambil sesekali melirik ke arah Cakra, tentunya dengan tetapan sulit diartikan. Hanya satu y

k Moko sambil tergelak. Dan meledaklah suara tawa di ruangan itu, hingga membuat

tawa mereka agak reda. Namun, bukannya menghargai pendat

pertama." Terdengar suara pak Moko. Mulai memberikan perbandingan pada Cakra dan kakak iparn

menjadi bapak mertuanya. Bukannya membela, malah ikut membuat hati panas. Apalagi ibu mertuanya itu, meski hin

di hanya diam dan terus menunduk. Entah apa yang ada di dalam kepala gadis

elama itu pula, sindiran demi sindiran tertuju kepada Cakra yang sel

ada ngantuk." Sosok paling tua di tempat itu berdiri, mengakhiri perbincangan pana

au bersalaman dengan Cakra. Keberadaannya di tempat itu, hanya

pergi meninggalkan ruangan indah ini. Mereka meninggalkan

ati pintu, wanita berbalut gaun mewah itu berbalik. Mera

aru didengar Cakra menjelang acara ijab kabul tadi sore. Gadis itu hanya mengangguk

r bahwa Bu Moko sedang

ta itu mendesis, penuh bisa mematikan. Cakra mengerjap, logikanya belum bi

u telah pergi dari ruangan mewah berantakan itu. Hanya menyisakan suara sepat

g jam satu malam. Tak membuatnya pusing dengan pekerjaan rumah m

rempuan berbaring di atas kasur lembut. Berbeda sekali dengan

a biru dengan motif Mickey mouse membalut seluruh badan hingga menutup leher. Netra yang me

ya terdapat sofa panjang. Tatapan matanya beralih ke sofa itu, apakah ia harus tid

nya membulat ketika sosok bernama Mega itu menggeliat. Gerakannya membuat Ca

ka melihat ada orang lain di dalam kamarnya. Netra yang masih memera

i merutuk dalam hati, bodoh sekali pertanyaannya. Memang seumur hidup b

sih bergeming, ia ber

mbil meringkuk memeluk lutut. Wajahnya terbenam, deng

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka