icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu Tak Diharapkan

Bab 7 Bertemu Donatur Tetap

Jumlah Kata:1181    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

tu menyapa dengan cengengesan. Sapaan yang tersema

ikan motor di samping mobil yang tak asing lagi baginya. Ia menyipitkan mata, ketika

lahan membuka pintu mobil dan keluar, membawa wajah dengan dagu terangkat. Sombong. Apala

ersuara, sedikit membuat Cakra menelan saliva, bertanya dal

as ngapain disini

n kamu di sini? Apa ini tempatmu mengajar?" Cakra

uh tahun, menjadi donatur tetap di sekolah ini," Bima bersuara

tahun?" G

ini untuk bisa menjadi donatur di sini. Kamu pasti ngga

, sengaja menabrak bahu Cakra hingga guru sukuan itu bergerak dua langkah. Sambil mengama

ak jauh darinya berteriak. Membuyarkan lamunan Cakra yang telah melayang entah kemana. Ia seg

g-masing. Serta beberapa yang lain baru keluar membawa setumpuk b

apa, dan hanya di jawab dengan anggukan kepala s

n suara keras Bima pun terdengar jelas. Membang

sambil melewati pintu dan meny

ruangan itu tersentak tak percaya. Karena mereka telah mengetahui bagaimana kisah pernikahan adik ipar Bima itu.

puan bergumam, ternganga sambil me

ma menjawab antusias. Tanpa peduli jika Cakra sudah sejak tadi merasa kikuk, tak nyaman dengan pembahasan itu. Apala

anya bisa tersenyum getir. Meletakkan tas di atas meja dan menga

u, ia kembali keluar untuk menuju k

Cak

ya masih ada guru lain yang belum masuk kelas. Guru perempuan i

a di antara para guru di sekolah itu, hanya ia seorang yang masih mem

" Jawabny

menikah yang se

ara, nampak Bu ilIndah mema

a,

utang Paman Bapak?" Cecar Bu Indah. Sepertinya kabar pernikahannya memang sudah merebak ke seluruh sud

jalan hidup saya, mungkin," Jawabnya

h, coba kalo saya apa bisa tidur nyenyak?" Gumam

lik musibah pasti tersimpan hadiah yang luar biasa," Jawab Cakra lagi-lagi d

abar ya

ti rasa. Nggak peduli lagi sama hinaan dan cacian," Terangnya dengan

asuk du

yusuri lorong panjang depan kelas y

u sudut kelas itu berhamburan ketika melihat gurunya datang. Duduk di bangku masing-masing, de

semu

ntak anak-anak it

ap belaja

iap," Celetuk salah satu murid perempuan dengan gayanya ya

uuu

edea

itu,

h. Kita mula

dengan celotehan khas anak-anak remaja yang membuat proses pembelajaran semak

suara-suara yang hanya akan membuat panas kepala. Ia memilih untuk beristirah

nya Ibu kantin yang masih sibu

bnya. Lantas memilih camilan ringan yang sudah disediakan di atas meja kasir. Karen

ekolah itu lewat di depan pintu. Masuk ke kantin. Kebiasaannya setelah ber

Sapa Pak Hendra, ik

saya sudah selesai," Ja

jadwal lagi?" T

t," Jawabnya, memperhatikan Pak Hendra

u seseorang, Pak?"

Pak Hendra masih mengamati keadaan luar yang lengang. Berbeda sekali ketika

g ditunggu sejak tadi. Seperti tamu agung saja, Pak Ke

uk, kita bicara di sini

beralih ke arah Cakra yang duduk tak jauh da

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka