icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Istriku Tidak Meminta Jatah Lagi

Bab 2 Episode Dua

Jumlah Kata:1021    |    Dirilis Pada: 24/06/2022

gera ku lajukan sepeda motor untuk pulang kerumah. Baru saja aku memarkirkan motor, tiba-tiba saja aku sudah disambut oleh sheila yang aneh. Entah

k?" tanyaku dengan

g suka sama penampilan

erah kam

ku melangkah masuk kedalam rumah diikuti dengan sheila, dengan segera kurebahkan tubuhku di sofa untuk bersantai sembari menunggu

kesukaanku, ia selalu memasak apa yang aku suka karena memang kebutuhan rumah tan

ih dahulu. Bisa dikatakan dia adalah wanita yang hampir mendekati sempurna, tetapi hatiku tidak dapat dibohongi, aku sama sekali tidak mencintainya. Sh

ek?" tanyaku sambil meletakkan sendok di

anterin Aisy

de

n bagaimana bisa ia mengenal Aisyah. Aku benar-benar terkejut seteng

au dari mana?" tany

samping rumah Aisyah, jadi gak sengaja

aimana dia secepat itu bisa kembali pulang kerumah, dan untuk apa belanja sayur harus jauh-jauh kesana. Aduh

aruf dengan Aisyah ya B

wab apa aku," g

Bang...

tadi bilan

a tadi kamu ditawari untuk

Kamu tau d

sih dengan wajah Ibu angkatku? Ibunya Ais

ima tawarannya lagi, pasti Ibu itu sedang menguji kesetiaanku kepada Sh

ampu melayaniku diranjang. Janga

iya i

nar merendahkan ku dalam urusan ranjang. Ku akui memang aku belum bisa mengimbanginya, t

tersinggung ya? Aku

ng apa

ngan ajak ngobrol aku te

mulutku ini." Sheila mengac

ah demo sejak tadi, tetapi Sheila tidak mengerti dan malah mengajakku bicara panj

ar bisa menikahi Aisyah, tetapi sayangnya itu hanya angan-angan semata. Aku tidak mengerti mengapa aku sangat bosan dengan pernikahan ini, ya mungkin karena sudah lima tahun pernikahan kami, tap

ngin sekali

embisu, dirinya yang masih bicara panjang

a buat kamu tersing

narik tanganku, mulutku terbuka lebar melihat tingkahnya. Astaga, mengapa ia malah menjadi salah mengerti. Padahal maksud omonganku bukan untuk k

ekuat tenaganya, tetapi aku enggan beranjak dari tempat duduk. Spontan s

kamu kerjain terus, tapi nyatanya kamu gak hamil-hamil.

apanku, air matanya mengalir membasahi kedua pipi mungiln

la menolak sentuhanku, pasti ia sangat sakit hati dengan kata-kataku. Aku ingat betul dengan kata-kata Sheila, ia akan memaafkan segala kesalahanku, tetapi tidak untuk berselingkuh atau pun d

ti anak yatim piatu itu, Ibu dan Ayahnya sudah menyakiti dia dengan cara membuangnya, kini aku suaminya pun malah tidak bisa membahagiakan nya. Lelaki macam apa aku ini? A

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka