Ketika Istriku Tidak Meminta Jatah Lagi
mau
h. Abang capek mau istir
engerucutkan bibirnya, dan berpaling dariku. Aku h
anku membuat sheila murka, ia berbalik badan d
serunya dengan nafas memb
esan sambil menggaruk kepala bawah yang tidak
lus perkakasku. Aku hanya bisa menelan saliva dengan kasar, bagaimana bisa aku m
s saja berseru dan memaksa melepas cel
a kata ampun untukku. Walau aku sudah meminta am
mau tidur istriku lah yang nyosor duluan, tetapi percayalah sebenarnya aku lelah dan bahkan bisa dikatakan bosan dengan sikapnya. Terkadang aku membayangkan memiliki istri
*
an Sheila. Tidak lama kemudian Sheila ikut duduk disampingku, ia terus menatapku sambil senyum-senyum tidak jel
kenapa
pap
mu liatin Abang
la nafas seraya menutup wajahku dengan koran, te
rengek seperti anak kecil, dan jujur saja aku tidak menyukai sifatnya itu. Walau ia adalah wanita yang serba bisa, bisa masak, bisa nyuc
sih!" Aku membentaknya kuat sembari menggebrak meja,
sadar aku mendorongnya hingga tersungkur di lantai. Dengan tega aku meninggalkannya begitu saja pergi keluar, bukannya ma
anjang jalan aku terus saja uring-uringan, sampai tidak memperhatikan jalan. Tanpa sengaja aku menyer
ri aku antar ke klinik," ucapk
ngapa hatiku berdesir saat melihatnya, terasa damai seperti di persawahan dengan angin sepo
Mas...
bak saya me
itu saya permisi
ang gimana? Gak ada maksud apa-apa kok,
eh deh ka
. Entah setan apa yang merasuki ku, hingga aku melupakan bahwa aku adalah pria beristri saat itu. Kini aku ha
-benar beda dengan sheila yang suka nemplok sembarangan, wanita ini benar-benar yang aku idam-idamkan. Sepanjang perjal
a siapa
anita tanpa hah, hah, hah dulu, biasanya harus pake drama hah
l dan menutup wajahnya yang memerah dengan jilbabnya. Jangan tanya aku bisa lihat dia darimana,
k?" sambungku yan
ih M
dong kal
idak lama kemudian kami sampai dirumah Aisyah, kami disambut dengan hangat oleh Ayah dan Ibunya. Ternyata Aisyah adalah anak tungga
ya lelaki paruh baya yang ra
gaja ketemu dijalan terus dianterin s
l tersenyum menatapku, sementara aku mati
k?" sapa Ibunya A
bib
h sin
sih
antu. Jika kamu berkenan dengan anak saya
g.
posal taaruf, bagaimana bisa baru sekali ketemu sudah ditawari un
posal taaruf untuk meminang Aisyah. Kalau begit
am, hati-hati
Ibu-Ibu yang sedang berbelanja sayur terus saja menatapku saat aku lewat dari sana. Masa bodo sih, mungkin gak pernah liat orang ga