Adikku Seorang Pelakor
yat. Tidak ada pangkal-ujung untuk sebuah keikhlasan. Bagiku yang hanya wanita biasa, yang lemah i
acam apa ini, ya Allah? Bagaimana caranya aku bisa ikhlas menerima kenyataan bahwa suami
aki yang dicintainya bersanding, bahkan tidur sekamar dengan wanita lainnya? Wanita yang bersedia dipoligami? Aku tak yakin juga dengan hati
indi juga masih terasa. Namun itu benar-benar baru awal saja. Rasa sakit yang sesungguhnya baru akan dimulai malam ini. Malam di mana Mas Rangga tidak ak
ersama kita?" tanya Rio yang ternyata belum
Lastri telah memberi penjelasan bahwa Nindi sedang hamil dan Mas Rangga harus menjaganya, tetapi Rio pasti belum paham jika ayah-ibunya sudah be
edang hamil. Ayah perlu menjaganya. Karena itu, sekarang kita tidurn
h tanda dapat kukendalikan. Tak akan ada kata yang mampu menggambarkan perasaanku saat ini. Aku hanya bisa memeluk anakku er
tidak? Rio juga ingin dit
Rio 'kan sudah gede, terus Rio juga sudah ditemani Bunda. Kal
u. Remuk rasanya hati ini. Aku hampir tak mampu berkata apa pun dan air mataku sudah berada di pelup
Rio bisa tidur sama Ayah. Malam in
rusia 5 tahun tentu bukan hal yang mudah. Aku harus memilih kata-kata yang tepat agar Rio mengerti. Selain itu, aku juga ingin me
as pergantian hari. Tubuhku terasa sangat lelah namun tak kutemui rasa kantuk. Mungkin mataku tak bisa terbuka sempurna karen
dadak, serta pernikahan kami yang sederhana. Malam pertama di mana kami masih merasa asing satu sama lain. Sampai d
rasa sakit adalah kenyataan bahwa aku tidak akan bisa memeluk Mas Rangga ketika tidur. Tidak akan bisa mencurahkan segala penatku padanya. Pun ti
i adikmu sendiri. Kau tidak memiliki hak apa pun atas diri Rangga saat in
ng hamba-Mu ini.
Mas Rangga? Tidak adakah laki-laki lain,
. aku bukan wanita suci dengan kejernihan hati. Kisah penghianatan dari orang-orang terdekatku adalah pukulan berat yang menoreh luka dan kece
erasa lemas dan ingatanku memudar. Aku lunglai, entah tertidur atau tak sadarkan diri. Hingga azdan subuh berkumandang, a
h ..." rengek Rio. "Ayah, Rio ma
ia sedang mengigau. Hatiku terasa semakin perih
. Jangan panggil-panggil ayahmu lagi. Biar Bunda yang men
tentang masa depannya kelak. Selain itu, jika suatu hari nanti Rio tahu yang sebenarnya, bisakah dia ikhlas men