Adikku Seorang Pelakor
enginginkan perceraian agar Mas Rangga bisa menikahi Nindi. Sementara itu, Mas Rangga masih ti
masih membicarakan tentang cinta? Munafik! Jelas-jelas dia telah mengkhianatiku bahkan dengan a
perlu berpikir hal terbaik dari semua ini. Jika kalian terus seperti
t, saling menyalahkan, kekeh dengan pendirian masing-masing. Hingga
menikahi Nindi! Bagaimana pun, Nindi itu adik Wulan. Wulan tidak mau Nindi hanya menjadi bahan mainan laki-laki yang tidak t
dhe Lastri menggengam erat jemariku.
ntang Nindi dan janin dalam kandungannya. Mereka mem
e tidak perlu khawatir. Akan tetapi, Rangga tidak akan m
epanku! Kau itu munafik, brengsek!" b
kan aku nikahi dia! Namun aku tetap tidak akan
amuk dipenuhi amarah. Apa maksud Mas Rangga? Menjadikan Nindi seba
Nyebut, Nak! Itu tidak mu
i mengelus-elus punggungku, seolah ingin memberiku energi lebi
-laki memiliki lebih dari satu istri? Karena itu, jika kalian tetap menginginkan aku me
b kau,
kul Mas Rangga. Akan tetapi hal itu tidak terlaksana karena Budhe Lastri m
aimana pun Rangga masih tetap suamimu. Kau harus meng
ncium anak kandungnya. Memberi kasih sayang dan kekuatan untuk bertahan. Menegask
ngkuhan dan keegoisan yang selama ini belum pernah kulihat. Aku tak menyangka, suami yang selama ini kuk
agama kita, tetapi syaratnya berat, Nak. Bersikap a
ab pada Nindi, tetapi tidak akan menceraikan Wulan!" ucap Mas Rangga dengan lantang. Emosinya menyala-nyala
akaan Budhe. Biar Budhe selesai bicara dulu. Se
ga. Berbeda denganku yang sudah merasa muak. Seandainya saja Budhe Lastri tidak berada
lam. Sementara aku masih berada dalam dekapan Budhe Lastri sambil melihat suam
anita bersaudara dalam satu rumah itu dilarang, Nak! Jadi, Nak Rangga tidak bisa menikahi
lolos dari mulutku. Aku sudah berusaha keras agar tangisku tak bersuara, namun adakalanya gagal. Selebihnya,
e langit-langit rumah. Entah apa yang kini bertengger dalam pemikirannya. Aku rasa ada pergolakan dalam batin
pada dosa lebih besar dan mengundang kemurkaan Allah. Ingat, Nak, azab Allah itu pasti ada. Selagi kita bisa bertobat dan memperbaiki kesalahan, maka manfaatkan itu. Jangan terjerumus dalam kubang
elihat air mata Mas Rangga yang meleleh. Buru-buru dia menyekanya. Lalu sepasang ma
n? Aku tidak bisa, Budhe ... tidak bisa ..." ucap Mas Rangg
bisa lagi memiliki suami sepe
bih tajam jika mereka mendengar. Nindi juga bisa semakin stress." Budhe L