Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku
ikut mencicipi secuil kebahagiaanmu. Kamu tahu kehebatan Fathan, bukan? Baginya kami hanya tempat bersenang-senang. Dia butuh banyak dukungan untuk tetap menjadi lelaki hebat. B
ngga. Sebenarnya dia sangat muak melihat wa
hentikan langkahnya. Davina membalikkan badan menghadap ke arah
dahuluinya menuju teras belakang. Angin sepoi menyapu wajah Davi
rnya dia mendapatkan sebuah rumah dengan harga sewa yang sesuai dengan tabungannya, ditambah uang patungan dari kawan
gai tempat berkumpul untuk belajar, ngerumpi, ses
. Fathan hanya datang sesekali. Hubungan pertemanan berlanjut menjadi hubungan percintaan. Hanya sebentar
nyampai," keluhnya. Davina menjadi tidak bersemangat untuk kuliah lagi. Ah, tentu saja karena saat itu
k kursi. Hati Davina kembali sakit dengan sapaan 'sayang' yang diucapka
bersama pengkhianatanmu. Bicara saja secepatnya, a
u aku tak pantas kamu maafkan, setidakn
rcumbu bersama Ghina?" Sekuat tenaga Davina berusaha untuk tidak berteriak di depan Fathan. Percuma hal itu ia lakukan
aik. Bukan untuk bertengkar lagi dengan
erai. Aku harap kamu tidak membuat semua menjadi sulit." Davina akhirnya bisa
ah siapkan pengacara untuk mendampingimu saat penyi
ncang dengan Fathan, bisa jadi dia akan berubah pikiran. Sakitnya pengkhianatan suaminya belum seberapa dibandingkan dengan sakitnya menyadari bahwa
. Davina menjadi istri karena dia yang memilihnya dibandingkan puluhan gadis lain. Hatinya terikat kuat, meskipun naluri laki-laki
dengan kasus ini. Kamu tahu Mas, sampai detik ini a
n pandangan dari wajah cantik wanita yang masih sah menjadi istrinya. Keduanya bertatapan menyel
u keduanya seperti sedang berdebat. Lulu berkali-kali mencoba menjelaskan sesuatu. Bisa jadi dari pertengkaran itu Davina menghabisi nyawa Lulu. Buk
. Kamu tahu, aku juga berpi
akal menghadapi istrinya. Meminta maaf hingga bersu
leh laki-laki berkumis dan berjenggot rapi itu. "Aku tahu kamu bers
rgi ke luar kota. Davina masuk melalui pintu khusus, tidak akan terekam kamera Cctv. Tangannya spontan menutup mulutny
er Ratna datang tergopoh-gopo
emam. Empat puluh derajat tadi
tak mau kalah, dia juga berlari sekencang-kencangnya menuju kamar
pelkan tangannya pada dahi putrinya. "Mas tunggu apalagi? Cepa
ke dalam mobil. Sebentar saja mobi
mulai kejang!" imbuhnya masih dengan nada kekhawatiran. Fathan menambah kecepatan
il menutup pintu ruang ICU. Davina limbung, Fathan segera mena
nya lebih erat. Davina tak menolaknya, tapi juga tak membalas pelukan itu.Fathan termenung smbil memel
athan berharap bisa menukar hidup mereka dengan Nafasya. Malam itu keduanya saling berpelukan dan menguatkan ha
ma
dia masih mencintai Fathan, meski cinta
juga ketiga orang lainnya. Faiza, Arumi dan Ghina tidak bisa memicingkan mata,
a segi lima yang rumit. Cinta yang membuat mereka rela mengkhianati sahabat y