Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku
aik dan tidak neko-neko? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Davina Zaila Hamidah. Dirinya sudah mencoba menjalani hidup dengan sebesar-besarnya kemampuan menjaga rumah tangganya. Perempuan k
u!" jerit Davina sambil menunjuk wajah Fathan, suaminya yang hanya bisa duduk terpekur di kursi sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. Fathan ha
elupakan keinginan kuliah lagi untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anakmu! Aku rela
tak bisa dibendungnya. Hatinya patah ol
pernah dia menjadi pencetus ide terbentuknya Geng Cokelat. Kini sesalnya berlapis-lapis. Otak warasnya bahkan nyaris tak
u memang laki-laki bodoh. Seharusnya aku t
ini semua adalah kesalahan mereka dan kamu tidak ada andil di dalamnya?" Davi
uasaku. Semua terjadi begitu saja. Saat aku tersadar, ternyata aku sudah tersesat jauh. Maafkan aku, Sayang. Please, maafkan aku. Kita mulai
akan sehancur ini hatinya. Jika Fathan menduakannya dengan satu orang, mungkin tak seremuk ini perasaannya
i sana untuk waktu yang tidak ditentukan. Aku butuh sendiri
ama aku, biar aku saja yang pindah ke ap
amu, tapi ke apartemenku sendiri. Ja
jika dirinya melakukan kesalahan-kesalahan kecil seperti pulang terlambat atau tak sengaja menyakiti perasaan Davina. Sekarang ... kesalahan yang dilakukannya adal
ntanya untuk bercerai? Membayangkan kemungkinan itu Fathan seg
ju-bajunya ke dalam koper. Setelah kopernya penuh, dia merapikan beberapa perlengkapan. Kosmetik, obat-obatan, sepatu dan sandal tak lupa d
u melangkah cepat menuju kamar Nafasya, pu
y sitter pengasuh Nafasha tampak terkejut dengan kehadirannya. Perempu
Setelah itu baju Suster juga dibawa. Kita ak
sya. Davina mendekati putri kecilnya yang tidak terganggu dengan teriakannya tadi. Ad
ng pendiam, Faiza sang bintang, Ghina yang dewasa, serta Lulu yang jenius. Kenapa mereka melakuka
mpat terbaik dalam keabadian. Lulu wanita paling periang di antara mereka. Kenapa Lulu harus mengakhiri hidupnya dengan cara
ngkin jika Lulu berniat mengakhiri hidupnya. Namun, jelas ada
rus dihukum untuk semua kesalahan ini. Tolong jaga Nafasha baik-baik." Fathan muncul di depan pintu dengan wajah ku
alkan rumah mereka. Rumah yang berisi banyak kenangan bersama Davina yang sangat dicintainya. Berkali-kali F
Mobil berhenti di pinggir jalan. Suara klakson bersahutan membelah jalanan. Fathan tidak peduli. Dia membuka pintu mo
a. Tampak batang-batang pohon padi yang terpotong setengahnya, juga banyak bulir padi berjatuhan di tanah keri
menyangka jika Lulu tega mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Lulu meninggal di kantornya. Semua barang di ruangan dij
vina. Satu tindakan bodoh Lulu benar-benar menghancurkan semuanya. Fathan bahkan sudah berusaha 'membun
panggilan masuk dari nomor tidak d
dugaan Ibu Lulu tidak bunuh diri, melainkan sengaja dibunuh. Kami sangat berter
erdegup lebih kencang. Siapa