icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku

Bab 9 Dosa Sepasang Manusia

Jumlah Kata:1549    |    Dirilis Pada: 22/06/2022

n suamimu. Aku melihat mereka sekarang sering bertemu di luar kantor. Sepertinya kau harus lebih belajar

imkan kepada Lulu. Foto biasa, saat Ghina dan Fathan sedang menikmati makan malam di pinggir p

Keisengan Arumi memotret keduanya diam-diam membuat posisi Fathan seolah-olah sedang mencium Ghina. Lulu pasti mendapatkan foto

n laptop karena korban yang lupa untuk mematikan laptopnya. Saya rasa ini spo

n. Pembicaraan pribadi di ponsel korban menunjukkan Ibu Ghina mempu

ipanggil ke sini mempunyai kesamaan, bersahabat dengan korban dan mempunyai hubungan bisnis dengan Pak Fathan, itu saja." Ghina menjawab dengan tegas. Seharusnya memang sep

Ghina dari amukan wanita paruh baya yang datang dan marah-marah. Pertama kalinya Ghina disentuh seorang lelaki setelah kem

epaskan pelukannya. Hendra dan sekuriti m

k apa-apa?” tanya

berusaha membersihkan diri dengan sapu tangan y

apa pun,” gumam Ghina. Pikirannya melayan

juga menuduhnya begitu. Apakah ini memang nasib seorang janda? Menjadi tumpahan kekesalan para istri? Padaha

yang memintan

avina adalah orang yang paling sering menemani

imu untuk orang lain,”

benar-benar dapat menarik hati Ghina. Berkali-kali dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa d

e yang menguar dari wajahnya. Fathan tidak setinggi Omar. Ghina tidak perlu berjinjit untuk dapat menyentuh bibir Fathan dengan bibirnya sendiri. Tidak!

dengan canggung. Dia berharap Fathan tidak m

. Tanpa berkata apa pun dia menarik tang

ajak aku ke man

tetapi malah berkata kepada Hendra. “Cancel semua janji

Hendra sambil men

tor, naik ke mobilnya dan berhenti d

ina lenyap dalam ciuman

k saling bicara?” Fathan memand

tu kemudian turun dari mobil, berjalan berputar lalu mem

n kepadanya barusan, dosa tidak untuk dibicarakan. Kali ini saja, Ghina memutuskan untuk menjadi pendosa. “Satu kali ini saja.” Ghina mengulang-ulang kalimatnya dalam hati bagai

n yang sepanas bara api. Malam belum datang, langit masih te

tidak mengenakan kemeja resminya seperti yang senantiasa dia pakai saat bertemu dengan Ghina. Seperti hari itu, Fathan tampak sangat berbeda dengan kaos oblong berpadu celana

a?” tany

na favoritku,

pi kemudian dia melirik kaus biru yang dia ke

ot sepotong roti lalu men

tu yang lebih lezat selain roti in

li tertawa t

sa mengajakmu mak

“tidak semua orang ma

berkata masih sam

tentang aku?

menyusuri garis telapak ta

keuntungan mereka. Kenyataannya kau tidak bodoh dan sangat menyadari semua kepalsuan yang mereka persem

kah kau sama saja? Semua yang ka

darkan pungungnya ke kursi.

bahak. “Kata-katamu seperti d

u-buru menegakkan punggungnya dan menjawab telpon Davina sam

uk, lalu memain-mainkan s

unci semua pintunya,” kata Fathan sambil memegang ponselnya, “bye, Sayang. I l

encintai Davina?” tanya

Fathan menjawab lirih. Dia tahu bahwa

entunya. Hanya saja Davina telanjur mencurigaiku dan mengataiku pela

ai ganti. Tadinya aku tidak ingin mengganggumu

aku belakangan ini?" Ghina menga

a berdua men

a tidak ada pengkhianatan.” Kata-kata Fathan cukup melegakan hati Ghina, meskipun sebenarn

mengecupnya. “Kau bilang jam b

“Masih ada cukup waktu

sesuatu yang dibungkus warna b

Madam.” Fathan te

itu kepada Lulu. Ghina dan Fathan baru saja melangkah keluar dari restoran tempat mereka

. “Aku tidak percaya kalian ternyata benar

saling berpandang

kau kira.” Fathan meraih tanga

doh? Aku tadi sengaja menelpon karena aku telah melih

a memohon. “Kita bi

pa? Omong

ata, “Please, Vin. Kau tahu betapa aku mengharg

tahu sendiri bagaimana kami berkolaborasi dalam proyek apartemen itu, kan

masih tak tahu kenapa

, Sayang.” Fathan menepuk-nepuk lembu

a mengangguk bagai orang linglung. Fathan s

perlu untuk mengucapkan selamat tinggal kepadaku,” batin Ghina. Dia menge

ng sebelumnya telah lama dia simpan. Ah, ya, s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka