Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku
nginkan? Kamu memiliki segalanya, tetapi terus merasa kurang. Berbagi Fathan pas
tap menjadi misteri hingga polisi harus berhasil mengungkap pembunuh itu. Davina masih yakin salah satu dari ketiga sahabatnya atau suaminya adalah pelakunya
membawa kita kemana-mana selain harus kembali melewatinya sekali lagi untuk mencari pintu keluar. Setelahnya, mungkin kita berandai-anda
terkoyak. Kepercayaannya kepada suami yang dinikahinya atas dasar cinta itu tercabik. Rasa hormat terhadap imam keluarganya
dan SMA. Davina bersekolah di sekolah yang sama, sekolah swasta di bawah naungan sebuah yayasan yang juga mempunyai Universitas ternama. Papanya memang
lingkungannya. Meskipun bersekolah dengan akar agama yang kuat, kawan-kawannya lebih senang bergaul dengan kelompoknya masing-masing. Mereka rata-rata berasal dari keluarga berada, tak jarang memandang kaum miski
upnya hanya untuk sekolah, tugas, pulang, mandi, makan. Kedua orangtuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Davina mulai merasa sekolah adalah lembag
marin. Kamu menolak. Sekarang sudah setengah jalan sekolah, masi
jara. Setiap hari hafalan ayat-ayat. Davina kepingin menja
liah di jurusan yang kita sepakati di Turki. Jalannya akan lebi
einginan Davina sendiri?" timpal gadis yang
datang dan memberikan pendapatnya. Dia bukan benci mamanya, tetapi melihat wanita yang disebutnya mama, rasanya mereka tidak terikat apa pun
. Terserah kalau Papa tidak setuju,
sopan kamu sama orang
erjaan mama, Davina bisa
itu berlari m
nya. Mama hanya senang mendengar berita pencapaian, itupun sekilas. Untuk sebuah kegundahan hati, Davina nyaris tak mempunyai tempat untuk berbagi. Hanya
au pindah ke SMA umum. Kamu mau jadi anak yang masa depanny
itu menang dengan pindah ke sekolah umum dengan satu syarat, dia harus tetap memakai jilbab. Tentu saja Davina setuju. Meskipun pada akhirnya dia
emang jarang tersenyum, tetapi pagi itu bukan hanya senyum yang tak tampak di wajahnya. Bia
bangkunya. Gadis itu hanya menggeleng lemah. Davina tahu ada yang tidak beres de
ata untuk menujukkan jalan, telinga untuk mendengarkan cerita, dan mu
an juga kebahagiaan, A
agi tinggal di rumah orang tua angka
menelungkupkan wajahnya di atas meja. Keempat
keluarga yang menjadi orang tua angkatnya. Rahasia itu akhirnya menjadi rahasia berlima. Mereka saling menguatkan Arumi yang semakin hari mulai bi
ain. Mereka merayakannya di kafe D'Chocco seperti biasanya. Arumi bisa tersenyum lagi setelah sekian lama wajahnya tersaput mendung. Senyum yang terus mengembang di
dihadapkan pada masalah yang sama.
kenapa sekarang jadi berubah pikiran
saja, Pa. Di sini banyak universitas
tu ke itu saja. Kesibukan orang tuanya tetap sama. Bersama kawan-kawannya Davina menemukan dunia baru. Dunia remaja yang menantang dan mengasyikkan. Sesekali bolos sekolah, dan mem
papa dan mama tidak perlu membiayai hidup Davina lagi. Cukup Via saja yang masih
amanya. Anak kesayangan yang selalu menurut tanpa membantah bagai
n, kamu kuliah ambil ju
Napasnya turun naik. Sepertinya laki,-laki
nya hanya bisa diam. Diam-diam dia pergi meninggalkan rumah dan menginap berhari-hari di ru
papanya. Kuliah dengan jurusan yang tidak pernah dia inginkan. Hari-hari seperti menjadi robot dia lalui dengan setengah hati. Sambil kuliah, Davina bekerja
Davina bukan ingin membeli rumah, tetapi menyewa rumah untuk tempatnya tinggal selama kuliah
a pemuda yang memperkenalkan diri bernama
i katalog ini. Ada nomor yang bisa dihubungi juga, tetapi kami bisa m
s tersebut harus difotokopi, sehingga karyawan yang bertugas melayani tamu keluar kantor untuk fotocop
li dengan dandanan modis memakai celana di bawah lutut bersepatu kets, mengenakan t-shirt
tu tidak menyadari pandangan penuh arti dari Fathan kepada Faiza? Ya, saat itu Faiza yang biasanya banyak bicara m
l mengagetkannya.
suamimu meninggal karena dibunuh? Teman-teman mama ramai sekali
incangkan hampir semua orang, tetapi mamanya baru tahu sekarang. Ya itula
alau selalu menentang orang tua. Papa akan jemput kamu sekarang, siap-
an. Davina hanya berdua sama Nafasya.
aat ada masalah begini? Sudah ... kamu tunggu di situ, sebentar lagi papa jemput!" Teriakan papa terdengar begitu keras.
na selesaikan sendiri bersama pengacara. Davina cuma minta doa dari papa dan mama. Davina ... minta maaf jika ada salah."
uan itu segera menyusut air matanya dan hendak berlari menuju kamarnya di lantai dua. Namun saat dia berlari