icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku

Bab 4 Tidak Ada Jalan untuk Kembali

Jumlah Kata:1869    |    Dirilis Pada: 22/06/2022

nginkan? Kamu memiliki segalanya, tetapi terus merasa kurang. Berbagi Fathan pas

tap menjadi misteri hingga polisi harus berhasil mengungkap pembunuh itu. Davina masih yakin salah satu dari ketiga sahabatnya atau suaminya adalah pelakunya

membawa kita kemana-mana selain harus kembali melewatinya sekali lagi untuk mencari pintu keluar. Setelahnya, mungkin kita berandai-anda

terkoyak. Kepercayaannya kepada suami yang dinikahinya atas dasar cinta itu tercabik. Rasa hormat terhadap imam keluarganya

dan SMA. Davina bersekolah di sekolah yang sama, sekolah swasta di bawah naungan sebuah yayasan yang juga mempunyai Universitas ternama. Papanya memang

lingkungannya. Meskipun bersekolah dengan akar agama yang kuat, kawan-kawannya lebih senang bergaul dengan kelompoknya masing-masing. Mereka rata-rata berasal dari keluarga berada, tak jarang memandang kaum miski

upnya hanya untuk sekolah, tugas, pulang, mandi, makan. Kedua orangtuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Davina mulai merasa sekolah adalah lembag

marin. Kamu menolak. Sekarang sudah setengah jalan sekolah, masi

jara. Setiap hari hafalan ayat-ayat. Davina kepingin menja

liah di jurusan yang kita sepakati di Turki. Jalannya akan lebi

einginan Davina sendiri?" timpal gadis yang

datang dan memberikan pendapatnya. Dia bukan benci mamanya, tetapi melihat wanita yang disebutnya mama, rasanya mereka tidak terikat apa pun

. Terserah kalau Papa tidak setuju,

sopan kamu sama orang

erjaan mama, Davina bisa

itu berlari m

nya. Mama hanya senang mendengar berita pencapaian, itupun sekilas. Untuk sebuah kegundahan hati, Davina nyaris tak mempunyai tempat untuk berbagi. Hanya

au pindah ke SMA umum. Kamu mau jadi anak yang masa depanny

itu menang dengan pindah ke sekolah umum dengan satu syarat, dia harus tetap memakai jilbab. Tentu saja Davina setuju. Meskipun pada akhirnya dia

emang jarang tersenyum, tetapi pagi itu bukan hanya senyum yang tak tampak di wajahnya. Bia

bangkunya. Gadis itu hanya menggeleng lemah. Davina tahu ada yang tidak beres de

ata untuk menujukkan jalan, telinga untuk mendengarkan cerita, dan mu

an juga kebahagiaan, A

agi tinggal di rumah orang tua angka

menelungkupkan wajahnya di atas meja. Keempat

keluarga yang menjadi orang tua angkatnya. Rahasia itu akhirnya menjadi rahasia berlima. Mereka saling menguatkan Arumi yang semakin hari mulai bi

ain. Mereka merayakannya di kafe D’Chocco seperti biasanya. Arumi bisa tersenyum lagi setelah sekian lama wajahnya tersaput mendung. Senyum yang terus mengembang di

dihadapkan pada masalah yang sama.

kenapa sekarang jadi berubah pikiran

saja, Pa. Di sini banyak universitas

tu ke itu saja. Kesibukan orang tuanya tetap sama. Bersama kawan-kawannya Davina menemukan dunia baru. Dunia remaja yang menantang dan mengasyikkan. Sesekali bolos sekolah, dan mem

papa dan mama tidak perlu membiayai hidup Davina lagi. Cukup Via saja yang masih

amanya. Anak kesayangan yang selalu menurut tanpa membantah bagai

n, kamu kuliah ambil ju

Napasnya turun naik. Sepertinya laki,-laki

nya hanya bisa diam. Diam-diam dia pergi meninggalkan rumah dan menginap berhari-hari di ru

papanya. Kuliah dengan jurusan yang tidak pernah dia inginkan. Hari-hari seperti menjadi robot dia lalui dengan setengah hati. Sambil kuliah, Davina bekerja

Davina bukan ingin membeli rumah, tetapi menyewa rumah untuk tempatnya tinggal selama kuliah

a pemuda yang memperkenalkan diri bernama

i katalog ini. Ada nomor yang bisa dihubungi juga, tetapi kami bisa m

s tersebut harus difotokopi, sehingga karyawan yang bertugas melayani tamu keluar kantor untuk fotocop

li dengan dandanan modis memakai celana di bawah lutut bersepatu kets, mengenakan t-shirt

tu tidak menyadari pandangan penuh arti dari Fathan kepada Faiza? Ya, saat itu Faiza yang biasanya banyak bicara m

l mengagetkannya.

suamimu meninggal karena dibunuh? Teman-teman mama ramai sekali

incangkan hampir semua orang, tetapi mamanya baru tahu sekarang. Ya itula

alau selalu menentang orang tua. Papa akan jemput kamu sekarang, siap-

an. Davina hanya berdua sama Nafasya.

aat ada masalah begini? Sudah ... kamu tunggu di situ, sebentar lagi papa jemput!" Teriakan papa terdengar begitu keras.

na selesaikan sendiri bersama pengacara. Davina cuma minta doa dari papa dan mama. Davina ... minta maaf jika ada salah."

uan itu segera menyusut air matanya dan hendak berlari menuju kamarnya di lantai dua. Namun saat dia berlari

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka