Aku Bukan Sampah
ah sakit tapi saya tidak pegang uang. Apa Pak Darma bisa meminjamkan uang pada saya?" Seorang pria seumur
mengeluarkan dompet. Mengambil beberapa lembar u
ik seperti biasanya. Saya pasti akan mengganti i
ya jika Bapak akan menggantinya. Sekarang lebih bai
banyak!" Pria itu pun per
dan menguncinya. "Ck
jika Lian kabur dari sana mengingat pintu itu dikunci dan kedua kunci tersebut ada di saku celananya. Tidak ada akse
ersembunyi," pikir Dar
k, satu-satunya tempat yang mungkin
Aku sudah tidak tahan!" ucap Darma sambi
nya seolah didobrak kuat dari dalam. Keringat dingin mengucur dari tubuharma terkekeh menyeramkan saat k
tan. "Pergi! Ja-j
al yang sangat remeh jika aku harus melenyapkan istri cacadku! Aku
mun, dia memikirkan tentang sang ibu. Tidak ada orang lain yang akan menjaga Ayu Sari mengingat sudah tidak punya lagi keluarga dan sanak saudara. Semuanya tela
rangnya. Menindih da
u banyak ber
harga kini dinikmati begitu saja oleh Darma. Tatapannya kosong meski matanya mengali
ah pandangannya ke depan t
h kejadian buruk yang menimpanya. Kedua tangannya menggosok kuat-kuat seluruh tu
sa depan. Tidak akan ada pria yang mau me
idur, Nak?" panggil Ayu
n menceritakan semua kejadian buruk itu. Namun, dia t
a sejak kemarin bilang gak enak bada
k mendengar suara pria itu yang mengingatkan akan kejadian se
aku belikan obat ke apotek untuk Li
an ketenangan Ayu berbanding ter
mbarang obat untuk menyembuhkan orang
Aku tidak mau kamu hamil,"
pannya kosong tertunduk pada lantai yan
a mau ibumu selamat!" Perkat
kamar itu. Dia menemui ist
atnya?" tanya Ayu yang hendak memu
idak minum obat kan bahaya,
sakit. Aku mencemaskan keadaan Lian.
emas berlebihan. Dia tadi juga bilang supaya kamu mau menja
a. Dia tidak ingin mengecewakan orang-orang ya
. Dia juga membanting semua barang yang a
hidupku! Ak
gga menarik perhatian tetangga terdeka
epat panggil pak ustadz!"
ak lama berselang, ustadz yang dimaksud itu ti
jadi padanya. Beberapa orang memeganginya agar tidak berulah. Pak ustadz me
hluk halus sudah berhasil diusir. Mungkin ragan
wanita paruh baya dan anak gadisnya yang merupakan te
tangga baik ini membantu membere
takan tentang Lian yang kesurupan tadi. Darma yang awalnya tegang kini
putrinya sambil menangis. "Nak, kata
jangan banyak bengong, jadinya kesurupan! Kasihan ibumu s
apannya meruncing meski diarahkan pada seprei kasur
g kesurupan setan,
bur putrinya sedangkan si Brengsek menata
eria," kilah Darma agar istrinya berhenti mencemaskan gadi
untuk istrinya agar aksinya berjalan tanpa gangguan. Dia menye
eratapi nasib buruknya tanpa b
baju bergaya feminim, hanya menyisakan beberapa potong jeans dan kaos polos berlengan pendek. Untuk apa berpenampila
yang seperti laki-laki. "Nak, kenap
"Aku tidak mau jadi perempuan!
angan bicara seperti itu!" Kamu sebena
ya. Kalau sekarang kan pasti tidak akan ada yang mau mendekatinya." Darma terkesan mendukung apa yang dilakukan gad
u akan membetulkan rambutny
. "Bu, jangan cemas! Aku masih waras, tidak akan menyukai perempuan meskipun aku benci d
amit. Sama sekali tidak menginda
rastis? Bukan hanya penampilan saja tapi juga cara bicaranya yang menjadi
ak perusahaan. Hanya terdengar kabar jika keadaan gadis itu sedang labil, entah sa
uk kerja, semua orang nyaris tidak mengenalinya jika s
manset itu sekarang otaknya rada-rada .... Lihat saja penampilannya jad
itu kan? Wah, heboh pasti! Tapi baguslah, sainganku berku
dak terlalu meleset. Dia memang tengah depresi atau stress atau apalah sejenisn