Aku Bukan Sampah
nggalan mendiang ayahnya bersama sang bunda. Meski tempat itu banyak menyimpan kenangan buruk t
a. Selain itu, dia juga tidak peduli jika tidak ada yang melirik. Menurutnya, tetap saja tidak akan ada yang tulus me
k pabrik, toko dan rumah makan. Tak ada satu tempat pun yang mempe
? Apa hari ini zonk?" tanya
elah kosong ke atas meja ma
yari kerjaan, Bu. Hari ini
um waktunya," hibur Ayu
tinggal dikit lagi. Paling cuma bisa b
," tawar Ayu yang ditanggapi den
i aja, aku kasbon dulu ke warung Bu Atin buat kebutuhan s
isa sedikit meringankan beban. Sebenarnya dia merasa tida
eras untuk bisa membahagiakan Ibu," ucap Lia
nyum maka tidak akan ada lagi kesusahan di dunia ini. Ibu mau kamu bisa jadi pribadi yang tan
Ayu dengan erat. Entah mengapa nasehat dan
nggebu! Mungkin kemarin-kemarin selalu gagal dalam me
otor. Tujuannya tetap sama, mencari pekerjaan k
nunggu lama akhirnya Lian dibawa masuk oleh personalia dan diserahkan pad
kamu bisa diterima. Satu lagi, target dan kerapian kerja di sini sangat diperhatikan. Saya h
k mendapat kerja kini membuahkan hasil. Tidak perlu
menyapa. Ada juga yang merasa iri karena hasil kerja Lian dipuji oleh atasan. Gadis itu sama sekali tidak m
sarapan. Hatinya juga tidak tenang. Pikirannya selalu tertuju pada sang ibu. Apa mungkin ini sebagia
ja itu harus fokus, gak boleh b
rsenyum lalu kembali
ndi. "Dasar cowok kw ...! Mentang-mentang kemarin di
terasa kering. Pikirannya masih belum tenang. Sebenarnya perasaan macam apa ini?
uku! Cuma beliau satu-satunya ya
lebih menyeramkan. "Astaga, Anak baru ...! Apa yang kamu lakukan?
ju kemeja putih polos itu gosong di sekitar pun
senior masih terus mengumpat hingga mengundang perhatian sekit
tinya makin gusar. Di tempat itu juga, sang pengawas menekerjakan orang yang
a akan mengganti kerugian perusahaan, potong saja
um resmi bekerja di sini. Saya juga tid
tap saja perempuan jangkun
akan banyak lagi baju-baju eksporan yang akan gosong. Sekarang lebih baik kamu
erjaan ini. Saya ...." Pembicaraannya
olong jangan membuang waktu!" ucapn
jadi beban pikirannya sekarang adalah bagaimana cara memberi tahu ibunya. Kemarin Ayu sudah sangat bahagia mendengar kaba
a aku sudah pasti bisa bekerja di sini,"
Kendaraan beroda dua itu perlahan
inya dengan tegar! Jangan ada air mata, itulah yang i
halaman rumah. Terusik karena suara riuh dari d
aha menemukan sosok itu diantara k