Istri Bayaran Untuk Bos Galak
Ia tampak grogi melihat Devan berdiri mematung di depannya. Bukan apa-ap
kamu? Apa saya bayar kamu cuman untuk membicarakan saya di belakang?" Sambil mengambil barangnya yang tertinggal, Deva
Cecil mulai mengangkat kepalanya, menatap
ati Devan menjadi tentram. Ia seperti disiram
! Awas saja kalau sekali lagi saya dengar kamu mengatai saya di belakang!
atain langsung dep
tan samar di dahinya. Kali ini, Cecil ben
egun, sementara Zaki berusaha keras menaha
rempuan kalau gak bik
erah
a sempat melirik tajam ke arah Cecil l
gga membuat kedua alis lelaki itu saling bertauta
s, "Pak Devan
pin lagi. Kalau dia
Cecil menarik napas dalam. Ia mencoba kembalikan suas
Banyakin istighfar
tampak acuh dan lebih memilih untuk memakai heels yang
*
kala rasa sepi seperti ini. Ditambah Devan yang tak kunjung keluar dari te
h. Cukup menarik, karena biasanya seorang pria yang harus menunggu l
ntar lagi
. Angka di sana menunjuk pukul 07.00 WIB. "Sudah jam 7, belum lag
keluar beberapa centi. "Dari tadi saya sud
kah. "Hehe ... maaf! Saki
Untuk mengusir kecanggungan, Cecil mengambil tas lal
ayan buat isi perut." Cecil menyerahkan
nya dengan senang
n penampilan yang sangat menawan. Ia terlihat begitu gagah dengan jas abu d
ng berjalan menghampiri keduanya la
njukkan rotinya di hadapan Deva
n gadis itu sudah berpindah di ge
jawab De
an. "Kalau mau, bilang!
oti terakhir yang ada di dalam tasnya.
kan kunyahan terakhirnya. Gadis itu kemudian berge
tiganya pun mulai berjalan beriri
jar Devan terkesan cukup formal, meski Zaki adalah rekan karibn
k, P
enunggu waktu lagi, ketiganya la
dahulu. Devan sengaja menyuruhnya
a ruang untuk mobil bergerak. "Duh, gimana ini? Udah jam 7 lebih. Kalau m
moga saja, ia bisa segera terlepas dari jebakan mace
kamu." semprot Devan membuat Cecil tertegun. Gadis itu mera
a. Cecil bahkan enggan untuk memandang ke arah Devan. Gadis itu memalingkan wajahnya m
uat air wajah Cecil menjadi semakin keruh. Gadis itu berger
membuat Cecil menarik napas lega. Devan pun sege
cepatan penuh, sampai-sampai lelaki itu tidak sada
as!!!" teriak
sung memelankan lajunya, tapi tetap saja, semua t
telah tubuhnya terpental ke dep
ek yang sudah berjongkok di dep
lalu berlari menghampiri nenek, set
apa?" tanyan
"Nenek gak papa. Tolong b
hati, gadis itu mulai menuntun
asnya lalu mengambil tissue basah untuk memb
i. Nenek ada yang luka? Mau di bawa k
Nenek gak papa. Harusnya, Nenek yang minta ma
i-hati." Devan mengeluarkan sejumlah uang da
apa i
mbil merebut uang i
uang ganti rugi." Cecil menyerahkan uang itu pada n
ap
a, Nek?"
a kasih Cu. Kalian berdua anak baik. Se
buka mulut lebar-lebar. Ami
af, kami buru-buru mau ke kantor," putus Devan sam
ngguk, "Hat
u. Assalamualaikum." tutur Cecil lalu b
aikumu
melaju dengan kece
ain diaminin doa nenek tadi? Pak Deva
. Doa baik harus diaminin. Lagian, siapa jug
. Lebih baik, ia diam
*
nggu. Dengan cekatan, gadis itu mengeluarkannya dar
atnya mengernyit. Jangan-
tor," bis
ng bisa dibantu?" sapa Cecil
..
akan segera ber
..
alaikumu
an pun
" tanya Devan
ada Devan. "Meeting kita diundur, kliennya tidak
but sampai nabrak orang!
"Tau ah! Kok jadi s
kantor nanti, kamu ikut saya ke r
an gak boleh sentuh saya!" peringat Cecil tegas. Ini
menggantung ucapannya, membuat perempuan cantik
tanya Ce
rga saya nuntut
terasa lemah. Apa yang akan terjadi dengan masa depan