Istri Bayaran Untuk Bos Galak
Cecil membulatkan m
nak saja, itu namanya merugikan
ram dibuatnya. Bagaimana mungkin, laki-laki itu berujar kalau syarat yang ia ka
i usia muda. Hiii, mengerikan." Cecil bergidik, membayangkan apa yang a
dari saya, saya berhak mencabut deposit biay
annya serasa kering tak bertenaga. Kakinya pun terasa lemas hingga menjalar ke seku
ya, ia menunggu lanjutan da
sak di dalam hati, sudah menghantam tembok kokoh pelindungnya. Ia lemah sek
dikata mesin pencetak anak, yang penting ibunya selamat. Toh, itupun kalau keluarga Devan y
rat kamu yang terk
ata yang mengalir dengan kasar. Gadis itu kembali menunjukkan sisi bua
aimana anak itu bisa ada?" Devan memutar bola matanya
Cecil kesal. Ia tampak mem
penjelasan Cecil. Gadis manis i
k tidak menuntut anak dari saya. Kalau cu
n pewaris. "Ya sudah, persiapkan dokumennya biar saya bisa langsung tandatangani. Silakan kembali bekerja da
apa dirinya sekarang, selain menurut
arah pintu. Namun sebelum itu, ia pamit terle
ahutnya tega
ak menuju meja kerjanya. Banyak dokum
*
agi-lagi ucapan Devan terus mendengung di telinga gadis itu, memberikan
aki Cecil menumpahkan rasa kesalnya. Hanya diri sendiri yang bisa memahami perasaannya saat ini. Mungkin, berbi
gur Laras saat keduanya berpapasan di lobby. Sang resep
tuk menetralkan perasaan yang bergemuruh. "Thanks, ya. A
iasa
aras lagi. "Udah ah! Males bahas dia. Aku ke meja kerja
hindari Laras, tapi ia sangat yakin tidak akan bisa berhenti gosip k
irannya bisa sedikit mendingin. "Cowok aneh! Rese! Nyebelin! Sok ngatur! Sok berkuasa! Aku benci!!! Teriak Cecil sekeras mungkin. Beruntungnya,
Saat ini, ia ingin merutuki diri sendiri yang sangat lemah, tidak pun
rjaan yang sedari tadi terbengkalai. Tak lupa, ia juga menyiapkan
m juga sudah menunjukkan pukul 12.00. Cecil pun merapikan be
Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Zaki yang baru saja kel
. Mau berte
ersenyum manis pada rekan kerjan
k mau membuat suasana hati Cecil menjadi tambah keruh setelah ia bertanya. "Emmm ..
ukan yang Cecil berik
inggalkan Cecil sendi
tiba lelaki itu muncul dengan gaya and
i Cecil menghampirinya. Baru saja ia yang be
sini. Baru saja saya mau
tangan Cecilia, agar gad
l dengan satu tangan yang kere
embiarkan gadis cantik itu merapih
aja di m
apa yang Devan katakan. Tubuhnya yang ramping, bergerak gesit menuju
k. Kita ma
at membantah. Ia tersenyum kecut, lalu ber
*
orotan. Keduanya tampak berjalan dengan serasi meski Cec
ak. Saya capek!" Keluh Ceci
ap berjalan melewati serangkaian orang-oran
etika semuanya memalingkan wajah lalu b
an galak, berbeda dengan Zaki
*
dalam mobil. Setelah keduanya naik ke mobil, mobil mewah dengan wari tak terkendali. Laki-laki itu memacu kuda besinya dengan ke
Jadilah calon i
an? Ingat, hanya
Yang penting
memalingkan wajahnya ke luar jendela
n yang semegah istana. Cecil memang pernah menjadi orang kaya, t
pnotis mata Cecil hingga ia terpesona. Kekagumannya pada arsitekt
hnya?" gumam Cecil
ikap, jangan kampungan!
Saya cuman terpeso
gnya gak t
-wh