Istri Bayaran Untuk Bos Galak
. saya
nyeringa
, besok pagi temani
Cecil terlihat sedikit mengintip. "Nyuruh t
bil menenggelamkan wajah
*
yang menyilaukan mata. Cecil pun terbangun karena tak nya
a. Entah mengapa, tidur kali ini terasa begitu nyenyak. Ce
i sesuatu berat menindih perutnya.
?" ujarnya pad
gian perutnya yang tera
, lalu detik berikutnya ia b
an terbangun. Kepalanya berdenyut sakit l
balik tubuh Cecil hingga wa
ki-laki itu memijat pelipisnya sambil ses
. Ia duduk di tepi ranjang dengan ekspresi yang masih ketakutan.
u itu memang benar terjadi, pastinya gadis itu akan sangat kecewa dengan dir
pun berniat menjahili perempuan itu. "Hahaha ... kamu tidak ingat den
enyut. Apa yang sudah ia lakukan semalam? Otaknya tidak bisa bekerja
g celananya membuat bulu kuduk Cecil merinding. Tidak ak
ya Cecil dengan mulut bergetar. Ia
kkan bahunya.
mengingat kejadian semalam. Benarkah ia semurah it
sti bohong! Seingat saya, semalam Bapak minta saya jadi guling, terus Pak D
ta. Wajahnya pun tampak kecewa. Ia tidak sa
Devan dingin. Lelaki itu menatap datar
ah tingkah. Ia jadi merasa tidak enak karena sudah menuduh bosnya sem
Laki-laki itu menatap tajam pada Cecil yang masih termangu menunggu ja
lau saya mikir yang aneh-aneh! Orang Pak Devan tidur sambil peluk-peluk saya. 'kan saya jadi takut Bapak ma
, cecil mulai berdiri tanpa b
uan bar-bar seperti kamu? Kalau saya berniat seperti itu, men
agi harus berkata apa. Seperti mati kutu, Ce
a saya! Biar tahu seperti apa rasanya
lalu ke kamar mandi dan meninggalkan
rgian sang gadis bar-bar dengan langkah kakinya yang
.. to
van pun beranjak dari tempatnya lalu menyambut h
angat dikenalnya. Lelaki itu menatap devan yang terlihat berant
angun?" tanyanya
gu kamu antar barang-barang yang saya pesan kemarin." dusta
k sang asisten membuat Devan tak berkutik. Asisten sekaligus tema
itu. "Sudahlah Zak, jangan sampai
ngat mudah sekali memancing emosi Devan. "Ayolah, kawan. Mas
sing-masing berisi baju Devan dan juga sepatu high
pa, kan?" Devan be
an yang paling mahal di tokonya. Jadi, pasti
ing bisa diandalkan." Devan memberikan pujiannya. T
uk Zaki dengan jarinya. Alisnya sedikit bertaut lantaran bingung melihat Devan ya
hat wanita paruh baya tengah berbaring dengan oksigen dan beberapa alat penunj
suaranya yang nyaring sampai t
a tak kalah nyaring. Ia merasa terganggu
Cecil pun tidak ingin mengetahui lebih lanj
sa menemukan kebohongan dari sang pemilik perusahaan. "Kamu serius, mau jadiin dia istri bayaran? Perempua
pasrahnya. "Ya, mau gimana lagi? Dia butuh biaya buat ibunya yang mau op
nanti? "Kenapa gak beli perempuan sewaan yang lebih ca
k dengan pesona dan uangku," jawab D
k akan mau jadi istri bayaran! Pu
akmu itu yang kebalik! Aku yakin, dia gadis yang berbeda. Gadis itu terpaksa menjadi istri bayaran hanya untuk menyelamatkan nyawa i
ia anak yang berbakti. Tapi beda cerita
otannya yang tajam. "Mana mungkin aku tertarik sama gadis bar
a pun membuang muka ke arah lain
h segar dengan balutan tank top hitam yang dipadukan dengan blazer berwana abu dan juga celana panjang ber
memperhatikan penampilan Cecil dar
ralih menatap laki-laki yang tengah duduk di sebelah
jika wajah itu tidak asing menurutnya
u buyar seketika. Sapaan Devan
apa," ujarn
n saya. Nam
ung di sana. Setelahnya, gadis itu mengulurkan tanga
Zaki. Laki-laki itu menyambut ulura
lalu menyuruh laki-laki itu agar
u langsung berubah. Ketika berbicara dengannya, sikapnya
gkisan yang ada di sebelahnya, Devan mem
is bar-bar itu denga
taris dari seorang Devano Nicolas
u mencebikkan bibir tipisnya lalu memukul le
ambil menyerahkan bingkisan itu pada Cecil, ia pun kemudi
seketika
berusaha untuk akrab dengan gadis yang ada di hadapannya. Menurutnya, Cecil ti
ama," jawab Cecil dengan senyu
ja, usia kita ti
i-laki yang diakui Devan sebagai as
ah lucu Cecil. "Santai saja
a. "Emmm ... kamu sendiri sudah lama bekerja dengan P
cuman sedikit angkuh dan suka menang sendiri. Ka
Bos nyebelin kayak gitu dibilang baik? Udah nyebelin, suka ngatur, egois, pokonya ban
pin saya di belakang. Lanjutkan bakat kalian!" Entah
an?" ujar Ce