Ketika Hati Mulai Mendua
nak yang harus aku pikirkan. Aku berusaha untuk menata hatiku kembali. Mencoba untuk kuat dan tegar walaupun hati sudah hancur berkeping-
Mama?" kata Mas Fandi di k
a? Sepertinya
eminta maaf mungkin yang Papa samp
-tele, Pa. Apa yang
dengan Leni," kata Mas
ua
a lemas dan air mata langsung jatuh. Muda
lagi dengan Leni?" tanyaku seola
," jawab Mas
pa salah Mama, Pa? Mama selalu berusaha menyenangkan hati Papa. Ternyat
lah apa-apa. P
mana perasaan anak-anak
g akan bicara d
nya. Nggak mikir perasaan Mama, keluarga besar kita dan karir Papa.
a bilang sama Mama, supaya ti
diam saja, seolah-olah tidak terjadi pernikahan Papa
kan alasan
pasti akan membenarkan
i Ma
ntu kamar, langsung aku rebahkan tubuhku di temp
an bersama hingga tua nanti, ternyata mengkhianati ikatan suci ini. Aku tidak tahu apa yang akan
ku terasa sangat berat. Kuambil air wudu, menunaikan sunah sambil b
malam. Pikiranku benar-benar kacau. Aku mencoba memejamkan mata, ternyata pikiranku tida
nya. Aku tetap melakukan aktivitas seperti biasa, menyiapkan sa
ucat," kata Angga yan
aja," jawabku. Anak pertamak
yang selalu aku buatkan tiap pagi. Aku bersikap seolah-
dibantu Anggi memb
angkat ya?" Angg
a, segera kulajukan mobil ke arah kantor. Ketika melewati kantor, suasana masih sepi. Aku mau jalan-jalan dulu, menik
tang. Sambil aku meletakkan jajanan pasar yang tadi kubel
endiri, Nis?"
bilnya di pasar," ja
makanan sebanyak ini. Dasar kamu, Nis. Bilang saj
nya te
*
lku di kamar. Aku sedang tiduran sambil berselan
a?" j
a, sudah Angg
makasi
bergegas keluar kamar
melihat siapa yang datang. Leni d
ni?" tanyaku
saya bicarakan dengan
ah pe
g sekal
i siapa? Aku
a be
ersebrangan
ngkari janji pada Mbak Anis. Saya kesini mau
usaha untuk menahan diri. Aku takut
a tidak ada laki-laki lain? Apa kamu tidak memikirkan
Mbak, tapi ak
in aku menangis sekuat-kua
u berusaha untu
idak bohong. Untuk
kan berbagai macam cara. Termasuk dengan berb
anak Mas Fandi!" Len
Aku nggak yakin kalau kamu hanya melakukannya dengan mas Fandi saja.
as Fandi. Aku mohon Mbak, izinkan kami menikah. Kasihan anak ini
r sampai kesana? Pasti nggak bakal mikir. Kare
Mbak. Res
ya kan? Sampai kapan pun aku tidak akan merestuinya. Jangan harap anakmu itu nanti bernasab pada Mas Fandi.bak, to
lua
rjalan
tu. Tiba-tiba p