Ketika Hati Mulai Mendua
au melayat ke rumah temannya. Seperti itulah Mas Fandi, setiap ter
di sebuah kantor kecamatan, dan Mas Fandi merupakan pegawai di sebuah kantor
*
yat ya?" kata Sandra te
g meningga
n SMA
layatnya?" t
nanti! Ya sekar
ya. Anton, temannya Sandra meninggal karena penyakit gagal ginjal. Sudah setahun ini rutin cuci darah. Memiliki dua a
banyak berjejer. Tanpa sengaja, aku melihat mobil Mas Fandi. Aku berusaha men
ernama Leni yang pernah ketemu aku di rumah sakit. Leni juga tampak terkejut m
erapa temannya. Aku ikut
sti senang ya?" ka
a?" tany
h dengan mantan," sambung Citra teman Sandra
a datang nggak
k. Mana ya?" kata Citra sa
dekat pintu masuk," kata Citra l
i. Sandra juga kaget,
ya?" kata Ine b
ohong sambil menata emosi. Aku menatap
, karena Anton lebih kaya. Padahal sekarang Fandi sudah
a Ine. Hatiku terasa nyeri, mataku m
ak enak kalau kelamaan ningg
an menuju m
n Ibu datang melayat,
kesini, kenal
Sandra Bu
O
duduk. Secara bersamaan ternyata Mas Fandi melihatku dengan ekspresi yang
ku menarik t
nangis melepaskan sesak dan e
iar kamu lega,
ngajak kamu tadi, kamu tidak a
engan begini akhirnya
lu semuanya. Aku akan selalu ada untukmu k
apus air mata. Jangan sampai orang di
*
lain atau di tempat Leni?" tanyaku pa
harus di selesaikan di kantor. Makanya pagi
Biasanya Papa tu apa-apa ce
ah ya sayang," kata Mas Fan
ucin. Ia pandai sekali me
engan
....
ani yang tertera di layar. Dani siapa ya? Perasa
i menerima pangg
.....
a,
.....
akhiri panggil
Mas Fandi suda
ana, Pa?
akziah
a ikut ya?" Kataku samb
erangkat sama Mi
kenal sama mereka. Mereka
enak sama mereka, merek
pa? Kan tujuann
takziah kesana." Mas Fandi menjawab dengan n
akaian lagi, samar-samar aku den
k jadi datang. Soa
......
Sayang, nanti h
.....
a..
ang oleh Mas Fandi? Aku pura-pura sibuk den
Mas Fandi tidak ada. Aku keluar kamar untuk mencari Mas Fandi. Samar-samar ku dengar suara di dapu
menatap gawainya. Akhirnya Mas Fandi terlelap. Segera aku mengambil hp Mas Fandi pelan-pelan. Aku tahu pasword hpnya. Tern
*
u ya," Kataku pa
Sandra, tapi mata ma
formasi ten
ngsung memandang
n tentang kejad
kan padaku,
ih ya,
memang cantik, pantas kalau Mas Fandi terpikat lagi. Aku mengenal Leni ketika Ibu mertua sakit dan dirawat di
Fandi" kata Mbak Sisi ketika aku m
en
ni
Mas Anton nyariin" kata Leni pa
uaminya yang sakit. Anton sudah sering keluar masuk
agi. Perilaku mas Fandi juga masih biasa. Atau a
ah kekurangan ku selama ini? Walaupun aku seorang wanita kantoran tapi urusan ruma
enyelidiki dulu supaya tidak jadi bumeran