icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sumpah Dalam Kubur

Bab 8 Korban Pertama

Jumlah Kata:1577    |    Dirilis Pada: 22/04/2022

emas, malam itu Lilis pulang dengan keadaan mengenaskan, tubuhnya gemetar hebat, kepalanya ber

ang telah gadis itu lihat sampai begitu histeris. Risma sampai pusing

rumah ini. Tamatlah kita!" Lilis yang tengah duduk di sofa ke

lusinasi kamu. Ibu kan udah

emudian membantingku ke tanah. Lihat ini." Lilis memperlihatkan bekas

ya kekuatan kayak gini

na wanita itu bisa menjadi begitu kuat. Dia sudah menduga kalau Hana pasti berse

a sudah menjadi hantu, baginya hantu itu tidak ada. Nyai Dasimah pun mengataka

sudah mati, dia tidak akan kembali ke rumah ini dan

g ibu malah tidak percaya dan menuduhnya mengada-ada. Seharusnya malam itu Lilis le

gimana, Bu? Dia akan datang ke rumah kit

itu jadi ngawur. Sejak kapan wanita lemah itu berani mengadukan perla

a takut yang terus menghantui serta bayang-bayang wajah Hana yang penuh kebencian

ak boleh tahu kalau Hana masih hidup. Termasuk Hadi. Dua pria itu pasti tak akan se

n menikahi Surya tak lama lagi. Jangan sampai pikiranmu k

yang dia impikan sejak lama itu gagal total. Ibunya

langsung mengubah posisi duduknya dan menyuruh sang i

milik Mas Hadi sudah ibu amankan? Mas Hadi

tuk menjawab pertany

Bu? Memangnya surat-surat tanah itu

rumah besar yang Hadi miliki dibuat atas nama istrinya, ibu sudah mencoba mengubah nama kepemilikannya atas

kesal. Ambisinya untuk merebut rumah Hadi pupus seketika. Sekarang dia haru

u? Mumpung dia sedang lemah begi

a sudah menyangkut keselamatan putranya. Bagaimana bisa Lilis begitu kejam hanya k

. "Kamu boleh membunuh Hana, tapi

i hadapan putrinya setelah mengatakan hal it

ngan perasaan kesal, dia melipat tangan di depan dada s

*

ladang yang diberikan Risma padanya sebagai upa

k meminta bayaran padanya. Akan tetapi, pemikiran tersebut segera dia t

perlu aku cemaskan." Awan

as menerpa dirinya. Cukup sepersekian detik bagi angin panas itu be

Ya Tuhan

uling-guling di tanah, rasa panas bercampur gatal membuatn

ngar teriakan itu langsung ber

nya mengelupas akibat garukan tanpa henti, darah terus mengalir. Tak

ara petani itu beramai-ramai mengangkat tubuh Awa

t semua orang kelabakan. Pemandangan mengerikan itu pun dis

eror suda

*

h, kayaknya

k mirip sama s

kan memang

keterkejutan ketika mereka melihat seorang perem

a sosok yang baru saja datang itu. Tidak salah lagi, wanita tadi adalah Han

sinis dari ibu-ibu yang dia lewati, bapak-bapak yan

rah maroon, rok lebar berwarna hitam, selendang berwarna merah turut menutupi seb

api, kok sendirian, ya? Apakah

ia menyunggingkan senyum dan berjalan menuju salah satu ru

. Rumahnya berdekatan dengan hutan, membuat aura suram semakin terasa. Meskipun begitu, dia tetap m

pindah ke tempat yang lebih layak. Tinggal menunggu waktu saja sampai ajal menjemput

ut dengan ekspresi sedih. Teringat akan kehidupan mereka dulu yang penuh dengan uj

k banyak barang di sana, hanya kursi kayu dan l

ang. Kelu

Sari, beberapa warga pun tak kalah berisik meneriakkan namanya. Ha

ka jijik melihat sosok Hana, tak ada lagi tatapan ramah di sana. Setelah isu

ikan dia. Iya, kan? Dasar jalang.

maki Hana tanpa ampun sedangkan Hana yang

embali ke desa ini. Kalau tidak, selu

ini lagi setelah merebut suami orang? Apa me

satu per satu, meskipun dalam sudut hati terdalamnya dia membatin, ap

Aji di mana," ja

. Di mana suamiku, apa yang sudah kau

balinya Hana dan mengamuknya Sari mulai diketahui olehnya. Dengan cepat,

tu anak tersebut tetap ngotot kalau Aji lari b

irian, aku tak pe

at!" Sari m

ilis membelah kerumunan di depann

gemetar. Menyadari wanita yang sempat mereka bunuh dengan cara menguburnya

i mata mertua dan iparnya, Hana langsung me

ua. Aku p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka