Sumpah Dalam Kubur
untuk mengikhlaskan ketiadaannya. Hidupnya berantakan setelah diting
ami Sari pun belum juga kembali. Ini semakin menguatkan fitnah Sari bahwa Hana memang dibawa lar
baik-baik
akan. Sejak Hana menghilang, pria itu benar-benar tidak terurus, dia
nya tidak akan menderita seperti ini. Sebagai ibu yang mencintai anaknya, dia tak
u yang setara, yang pandai ini itu, yang sederajat, atau bahkan yang lebih t
a hidup dengan mengandalkan upah dari hasil bekerja di kebun milik keluarga Hadi. K
an yang ulet dan tekun. Mereka menjalin hubungan tanpa seorang pun tahu karena perempuan
keras keinginan anaknya. Risma heran kenapa Hadi ingin memperistri seorang buruh kebun sepert
tanya Dinda, perempuan pilihan yang se
lah yang berhak menjadi istri Hadi, bukan Hana. Risma sempat marah karena Had
idak ada yang bisa menghalanginya. Masa bodoh, Hana sudah tewas di tangan w
khawatir karena dia be
an daun pintu lalu mendorongnya, pintu tak terkunci. Kamarnya remang
o makan d
jang karena tidak dipotong, jangankan mengurus diri sendiri.
ni. Sudahlah, Nak. Lupakan Hana, mungkin benar yang dikat
kalimat itu sama sekali tidak membuatny
saja dulu kamu mau nurut sama Ibu untuk menjodohkanmu sama Sarah, mungkin kamu
naga. Setiap hari Hadi hanya meratap, mencari, dan menanti. Berharap Hana kembali ke peluka
a memekik saat melihat cairan merah peka
kamu mi
*
yang terkenal sebagai wanita santun dan cerdas dikabarkan sudah pernah
k ada seorang pun yang membantah atau
kesan baik tentangnya. Lilis terus menambah-nambahkan cerita. Warga se
mburuk. Segala kabar burung tentang Hana membuat Hadi menderita.
u mertuanya. Selalu ada hal yang dijadikan bahan kemarahannya p
endatangi Risma yang berada di kamarnya. "Bu, ada p
dia meninggalkan kamarnya tanpa banyak bicara, pergi ke
dua bentang ladang, ada jalan besar yang telah dilapisi aspal. Dia ingin membi
uan. Khawatir kalau kedatangan Awan ke rumahnya adalah untuk mengabarkan bahwa mayat H
, Bu. Bahkan saya takut ke luar rumah." Hanya itu yang A
a itu. Syukurlah bukan kabar buruk seperti yang di
seru B
, B
emua hutang-hutangnya padaku lunas," katanya pada Asih yang merupak
nggar perintah. Awan tidak berani, kejadian yang menimpa Hana membawa ketakutan tersendiri b
*
berapa hari ini?" Tanya Risma pelan. Lilis meng
ah mencari Hana, bahkan ikut mencari bersama warga yang lain." Lilis berdecak kesal. Mengingat
menebak Lilis lah dalang di balik hilangnya Hana karena diliputi rasa cemburu.
idak lagi menghubungi Lilis, dia seolah menjauh dari gadis itu. Meski Surya sudah beberapa k
ng karena tuduhan-tuduhan pria itu. Dan semua ini kare
dapat mimpi aneh yang tidak ia mengerti. Sesungguhnya ia tidak
pak cemas. Apakah ada orang ya
dirinya, Lilis, dan Awan. Tentu saja pria itu sudah diancam oleh Risma agar tetap tutup mulut. Sean
. Kita pergi ke ru
it mulai mendung pertanda hujan sebentar lagi akan turun.
gikuti Risma. Tak lama kemudian, mobil hitam itu melaju me
melangkahkan kakinya, menyibak setiap ilalang yang menghalangi jalan. B
atung batu. Mereka berdebar di hadapan Nyai Dasimah. Wanita tua dengan wa
Risma menghat
n kedua tamunya untuk masuk ke dalam rumah. Meskipun diselimuti rasa takut,
indra penciuman. Bahkan Lilis ha
hanya memiliki kursi bambu panjang dan meja kayu, serta beberapa ruangan tertutu
i, pisau dan lainnya. Di sekelilingnya diletakkan sajen, bunga-b
a ia merasa jijik dengan semua hal yang ada di rumah nenek tua itu
gumu lagi?" kata Nyai Dasimah seo
tentang si Hana. Dia selalu masuk ke dalam mimp
un itu terkekeh pelan, Lilis merasa nge