Ann The Innocent
ya. Setelah sampai rumah Ann, Alice masuk ke dalam kerumunan, dia pun b
ktunya ajal, usianya 'kan sudah tua sekali," ungkap sa
gan gadis yang sedang terisak ini. "Ann, kamu harus
ice, "Tuhan tidak sedang bersama
uatkan hati sahabatnya, hanya itu cara satu-satunya agar Ann tidak t
dari pihak keluarga. Pemulasaraan pun telah usai dengan khidm
h satu tetangga Ann. Namun, mereka pun tidak bisa berbuat
gannya meraba halus pada salib yang terbuat dari kay
erpaku di sudut, "Alice pulanglah! Biarkan a
hanya menepuk bahu s
*
eperti semasa Neneknya masih hidup yaitu memberikan pakan ternak dan menanam sayuran di k
tiba-tiba Natalie sudah berdiri di halaman rumah, matanya menatap ke arah adiknya. Se
t dingin, membuat Ann aga
han kamu sehari-hari!" ucapnya sambil m
ambilnya. Baru saja hendak membuka mulut, Natalie pergi
Kakaknya ini, lalu berge
pintu. Setelah dibuka, sosok lelaki tinggi kekar, bersepatu boot warna navy dan bertopi cowboy mena
agapan, "I-iya P
limpiade matematika, kalau kamu menang maka kamu akan menda
palanya beribu pertanyaa
, "Kamu anak kecil, ikut saja aku! Ka
a kekar ini. "Aw, anak tidak tahu diuntung!" lelaki ini melepaskan genggaman tangannya. Nampak dia kesakit
ria kekar ini segera meraih tubuh mungil Ann, dia membopongnya hanya dengan satu
jeep warna hitam yang terparkir, kemudian dia mendudukan Ann dan memakaikan seatbelt dengan sangat ketat. Cepat dan k
pun bergeming, tapi matanya menoleh pada lelaki tersebut, "Bapak ini siapa? Kita berdamai saja yuk? Jangan culik An
ahak-bahak, "Ha-ha-ha, siapa yang mau mencul
ng dan bung
u catatan, uang yang diberikan Kakak dan baju. Tidak seperti ini!" mata Ann me
litasi kebutuhanmu!" ujar lelaki kekar ini sa
, membuat Ann tertidur pulas karena mem
tersenyum lebar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Matanya p
antaranya lelaki dan perempuan menghampiri sambil berka
g petugas dari kementrian perlindungan anak dan juga pek
ebelahku," jawabnya sa
uka pintu mobil, "Hey, gadi
nya sambil memuyu-muyu kedua matanya. "A
esok kamu akan mengikuti oli
g wajah petugas yang tersenyum ramah,
rtanyaan Ann ini, "Nama Kakak, Reina. Kamu A
engan lincah, "Kakak Reina kok
mu ada pada surat kabar, kamu 'kan anak lulusan se
jenak menoleh pada Ronald, sedangkan Ronald membalas t
nald. Tidak usah takut, Bapak ini tidak
um di bibirnya dan senyu
Dengan cepat dia masuk ke dalam jeep dan melajukan
n, dia menoleh kepada Reina. Sedangkan Reina hanya menghela na
akan merasa sangat sedih jika melihat anak perempuan seusiamu." Jelas R
membuat Ann penasaran, "Kehila
b, "Dipanggil Tuhan. Jatuh d
t dan ekspresi wajahnya s