Ann The Innocent
dia Ba
ngat kecil. Hamparan hijaunya sayuran sawi dan wortel, juga pepohonan yang rindang mengelilingi rum
mbu dan kayu jati yang tertata tidak beraturan. Adalah te
Tangannya asik dengan buku tulis usang ditemani pencil yang hanya tingg
anya Johan, yang merupakan Ayah dari gadis
ulis, penulis yang heb
yang sudah kesiangan, tidak menggubris jawaban dari anak ketiganya ini. Juga, sepertiny
, tiba-tiba dia berucap, "Jadi perempuan rumahan saja, jaga suami d
hanya memeluk kakaknya ini yang
pi? Punya cita-cita? Lalu orang hebat di luar sana seperti Marie Curie wanita pertama
ngan dan mental yang kuat. Sedangkan Ann hanya ada keinginan waktu ini, tidak ada seoran
sa harus pergi karena keluarga tidak bisa menghidupinya. Pergi
tegar dan pasrah.Tangannya menjinjing tas yang isinya bebe
sana!!" teriakan Ann terden
engan menyimpulkan seul
n kegiatannya. Ialah merangkai kata, menulis mim
a dia berbicara. Baru saja hendak menulis,dikejutkan oleh teriaka
tergesa-gesa menaruh buku tulisnya. Tangannya pelan mengambil peralatan me
*
a bisa bertemu dengan teman-temannya dan belajar pelaja
memperhatikan muri
runya yang tiba-tiba masuk ruangan. "Kamu ini kenapa menulis seperti it
an kecut yang spontan. "Sepintas saja ada dalam benak
n yang lugu, lalu meninggalka
ungan antara keduanya memang tidak bisa tergantikan, mereka seperti satu jiwa. Kalau salah satu tidak ada pasti seperti anak aya
menghela n
an sehari-sehari. Mana aku berani meminta uang padanya untuk jajan? Sementara yang lain mereka leluasa mendap
a tidak menyatu dengan yang lain, karena
ceng pun berbunyi tand
G!
ujar Adrian datang begitu sa
emangat sambil membe
ng satu itu, tuh..." usil te
u matematika sedang melahirkan!" sahut temannya
a memang tidak asing untuk murid-
urangan yang ini loh," sapa seorang m
dengan nada ketus, "Panggil saja 'Kakak' ti
duduk di kelas empat. Tapi, dia kerap men
g details adalah ciri khasnya, hingga terkadang dia sendiri hafal apa yang tertulis
a tidak terlalu mempersoalkan akan itu. Setelah mengajar, dia akan kembali
atas papan tulis. "Pukul 12:05?" ucapnya. Dia pun s
mau membuat soal!" ucap Adria
u selesaikan di si
ngan Ann menulis dengan cepat, kalau tidak
ini, "Kamu kalau sudah lulus sekol
u bercanda jangan sama anak kelas 4 sekolah d
udah diajak nikah!" imbuh Ann
il ini NZ$2 untuk mengisi kelas tiga pelajaran m
senang hati. "Terima kas
ngan dan sekolahnya. Berjalan ke arah selatan, kemudian menyusuri jalan setapak yang merupakan jalan pintas agar c
bawah pohon rindang sambil mengambil air minum di da
ai menggerakan pe
da buku usangnya melainkan pada buku tulis untuk sekolah. "Ish, Ibu pasti mar
m bagaimana Ibunya m
shba
isan jangan besar-besar agar tidak cepat
"Tenang Bu, Ann akan menulis
ak berdiri, dia pun kembali
udah membuatku ter