icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dear Ex and Mistakes

Bab 3 Frustrasi

Jumlah Kata:1308    |    Dirilis Pada: 02/03/2022

n sudah terjaga hingga dini hari demi menemukan rumah baru yang bisa kusewa dengan harga yang setidaknya sama dengan harga sewa rumahku s

depan pagar rumahku. Memakai kaus kerah dengan celana jins

rku bisa keluar rumah. Aku harus bekerja keras demi masa depan. Masa depan cera

m pagar rumahku. "Aku mau pergi! Pergi kamu!" Aku mengunci pintu rumahku, mengunci kaitan helmk

but dan tertangkap telingaku penuh penyesalan. "Aku cari kamu dan kupikir kamu-" ma

sudut hatiku terasa nyeri. Ini tidak benar. Ia adalah sosok ya

Keberuntunganku yang akhirnya

rumah. Samar aku menghela napas lirih dari balik helmku. Istri. Segitu mudahnya ia melanjutkan hidup, sedang aku sebegini berjuangnya ha

unci pagar rumah. Aku membuka kaca helm, lalu menatapnya sesaat sebelum bicara, "Kalaupun aku sudah menikah lagi, itu bukan urusanmu. Yang perl

Terpaksa aku membuka kaca itu dan membiarkan angin bebas m

s ini. Sejak tadi, bukannya mengerjakan tugas dari Bu Rahma, ia mal

a-tanya ke orang produksi tentang rumah kontrakan dan-mata Mbak sembab kaya habis nangis atau gak tidur

juh hari tujuh malam." Mataku menerawang pada logo butik yang bertuliskan Rahmantika Label, tempatku melanjut

a gadis itu. Kini, ia sudah berada di hadapanku, duduk di kursi yang bias

A sepertiku yang memiliki sertifikat keahlian menjahit dan menggambar pola busana. Ia datang ke tempat ini dan berkembang dengan kemampuan merancang busana atas arahan Bu Rahma. Sepertiku, ia mengawali karirnya di butik ini da

seperti itu di mataku. Sudah dua tahun ia melanjutkan pendidikan management di fakultas ekonomi dan bermimp

au hidupku gak seperti o

la tanpak ringan, ki

baru. Entah di kota lain atau kawasan l

antu?" tanya M

harapan. "Ada masa laluku yang datang dan mengancam menghantui hid

ia jelas terperanjat dengan

h punya istri dan kehidupan yang jauh lebih baik dariku. Aku gak masalah, sih, dengan apa yang

rasa sama dia,"

au laporan soal rancangan busana yang tamunya pesan semalam. Setelah itu, kalau kamu

jam makan siang kita cari sa

tetapi sikapnya tak pernah terlihat kekanakan. Meski pembawaannya ceria d

a yang mereka tawarkan rata-rata di atas kemampuanku membayar. Aku tidak bisa tinggal di rumah kos karena saat libur, aku akan bising dengan suara mesin j

terdengar penuh sesal. "Aku yakin pemiliknya kasih harga murah kare

paling dibangun unit

agak aneh. Satu area, hanya berdiri dua rumah dan belakangnya sudah sungai besar. Aku ga

t tinggalku rencanakan pada area aneh tempat rumah kontrakanku berdiri. Yang saat ini mengganggu pikiranku hany

tahu, Mbak. Cari rumah itu seperti jodoh. Susah-susah gampang. Kalau sekarang belum ada, ya berarti harus coba

l bertetangga dengan mantan suami yang su

au rasa di hati Mbak memang

ahma dan meminta ijin beliau

decakan. "Dua puluh empa

sungguhan gila karena dipaksa hidup

tu lewat dan aku harus kembali bekerja. Bagiku mengelola waktu harus bisa seefisien mungki

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka