Dear Ex and Mistakes
ngecup keningku dan memeluk penuh sayang, setiap akan kembali ke Surabaya untuk bekerja. Setel
tinggal di kost khusus pria yang tak bisa ikut kutinggali. Ia berjanji akan mengumpulkan uan
iku. Jujur, pernikahan membuat perasaanmu semakin dalam kepadanya. Aku memberikan selur
sana. Kamu bisa buka warung atau jasa jahit di sana, kan? Tidak bai
i. Dimas sedang mengumpulkan uang agar bisa kontrak rumah. Harga kontrakan di Surabaya tidak murah dan tak bisa dibayar bulanan. Ratih memilih menerima kondis
manapun suami berada. Aku setuju dengan prinsip Bapak. Hanya saja, kondisiku dan Dimas saat itu, tak memungkinkan untukku terus ber
imas, di rumah orangtua pria itu. "Bapak seakan mengusirku da
a rasanya mendapat pertanyaan dan perintah yang sama selama tiga bulan. Saat aku sedang bahagia merasaka
kita. Aku yakin ini sementara dan pernikahan ini terjadi juga karena Bapak yang memaksa kamu menikahiku secep
Rasanya nyaman dan hangat. Dimas selalu m
rayangi perut dan dadaku, "Check in di hotel sampai besok siang. Aku-" Aku tahu yang ia inginkan. Me
nti apa yang bisa saja kami lakukan berdua di kamar hotel
a memiliki seseorang yang mencintai dan memilikiku. Ia mau merasakan apa yang
, juga tiket masuk Batu Night Spectacular agar kami bisa mengambil gamber berdua di taman lam
tusias melihat gambar demi gambar ya
as sambil mengunyah apel yang kami beli di stan
tubuhku pada tubuh Dimas yang bersandar di kepala ranjang hotel yang kami sewa. Sesaat kam
ri. Ada getar asing yang menyusupi perasaanku. Getar yang mulai ada
sel di bawah bantal. Aku berbalik menghadapnya dan mendapati binar mata
endesah bebas di kamar ini. Rasanya menyenangkan dan selalu begitu hingga saat ini. Rindu ya
padaku. Bibir Dimas sudah berpindah ke leher dan pundakku. Gairahku mulai tersulut,
g kukenakan. Tak ada lagi rasa malu, seperti saat malam pertama dulu. Yang kurasa hanyalah k
imas berbisik sebelum memberikan tanda cinta di le
ku. Pria yang berhasil membuatku bertekuk lut
i wajahku, di tengah percintaan kami. "Aku bikin kamu sakit?" Gerakannya y
gan seperti ini setiap malam." Sisi hatiku meronta, melihat bagaimana Dimas menikmati pergumulan kami. Kegiatan suam
kasih dan cinta. Membuat sesak dalam hatiku semakin terasa. Aku merasa berdosa seba
mua itu." Bibir Dimas beralih mengecup bibirku dan mengusap lembut wajahku yang basah. "Jujur aku suka berada sedekat ini, dan menyat
mengungkungku agar mendesah nikmat dan mengerang meminta lebih kepada Dimas. N
" Tangisku semakin deras dan aku harus mengalih
iumanku dan melanjutkan hujamannya yang sempat terhenti. "Aku juga cinta kamu, Tih," bis
*