Mengandung Bayi Bos
sambil memegang kening ya
ekretarisnya Pa
strinya Vi
h terkekeh. "Saya b
tempatku berbaring. Kami (aku dan Mbak Starla) menoleh ke arahnya. Ia d
, ya? Bagaima
a yang nanya,
tipis. "Maksud saya, gim
el,
tkan dahi sampai mengerut
enam minggu. Saat ini, kondisi kehamilannya sangat lemah dan rentan karena trimester pertama. Jadi, tolong jangan bekerj
s bangun dari tempat tidur dan melepas
ak mau k
pulang a
lum habis, Mbak. Ditungg
Saya sudah kua
*
ada motor Bang Umar di depan teras. Sungguh, aku takut kalau harus berha
Umar dan istrinya ada di dapur supaya tidak meliha
ang sudah sedikit terbuka de
a. Detak jantungku tak karuan dan tanganku gemetaran. Aku menghembus
njawab tanpa menoleh
sa lenganku dan menghempaskan
ngsung naik seketik
n keluarga, ya, Rimar?! K
mangnya Rimar yang mau? S
eriak! Gak bisa nolak
Rimar, tuh dibekep. Trus dua tangan ini dipegang ku
ni memandangnya. Kedua tangan Bang Umar yang tadi sedang berkaca
ungguh jantung ini
disimpan di mana wajah keluarga kita, hah?! Bisa tidak, sekali saja kamu
ataku memanas dan berembun. Umi ... Rimar kangen U
Bang. Ini bukan
ak bisa menguba
a, B
sa
nggung jawab. Dia mau
kalau wanita hamil itu
iap jadi bahan gunjingan orang nantinya. Rimar gak
mar geram. Ia menendang
mu lagi hamil jang
ngurusin kamu!" Ia berbicara dengan na
as pergi ke dapur. Aku pun pergi ke kamar sambil
dan berganti pakaian. Setelah mandi, aku meng
umpahkan semua isi hati karena aku tidak
n ini. Mungkin ini bagian dari takdirku. Jadi
ma-Nya. Tak lupa aku menitipkan doa dan salamku un
oreng dengan telur dadar di atas meja. Cukup untukku makan malam menginga
*
ullah Somad, dengan mas kawin seperangkat alat sal
idung bangir. Akad nikah pun hanya dihadiri oleh keluarg
ujur, aku sedih menjalani pernikahan seperti itu. Sejak dulu, aku me
oleh keluarga besar dan para kerabat. Menikah di gedung be
l aku menjalani hari-hari sebagai seorang ist
*
h sah menjadi suamiku itu memasuki rumah yan
ulu ke dalam rumah besar itu. Aku mengikuti
luarga itu ada beberapa orang yang sed
g sedang duduk dan bercengkerama dengan yang la
maksudku Mas Gio. Aku mencoba menghormatinya k
iapa,
u akan memper
kembali duduk setelah mengecup pipi Mas Gio. Aah
Suara Mas Gio tampak berat dan jantan
a?" celetuk seorang gadis yang pa