icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mengandung Bayi Bos

Bab 6 Kecipratan

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 01/03/2022

jadi wanita mala

s. Aku melirik gembor (tempat menyiram tanaman) di tangannya. Ya, ampun, memangnya aku bunga mawar. Terny

pa sekara

memutar bola matanya, lalu berjalan ke arah jendela dan membuka go

r di rumah itu. Kamar dengan ranjang yang besar dan empuk. Saking nyam

jam dinding. Ternyata, posisinya

sudah jam se

Wajar, sih. Kamu pasti belum pe

ak," jaw

dan merapikannya. Setelah itu mengambil han

e mana

-siap kerja, Mbak

h hotel di sana, tolong kamu

nya sudah ada yang be

ia saya tugaskan hanya membersihkan

tujuh pagi. Sepertinya, aku bisa selesai sebelum

i ... tolong izinka

jahnya, mengisyaratkan bahwa

asih. Say

amar mandi. Tak jauh, aku melihat keberadaa

apa,

ndi." Aku celingak-celi

ruang makan, sebelah kirinya itu

Ngomong-ngomong, ibu mertuaku sepertinya orang baik. Dari cara bicaranya

tapi pintunya tertutup. Sep

di balik pintu. Ia memakai handuk putih sambil mengacak-acak rambutnya. Aku langsu

i bawah tangan, ia sudah keluar dari kamar mandi dan melewatiku. Huh, memang kamar

ah, tapi Lisa tiba-tiba mena

bibir sebelum menutup pintu den

ndi lain selain ini?" Aku b

idak mungkin memakai kamar mandi di sana. "Da

alau begitu, saya m

sempat kesiangan dilanjut salat Duha. Lalu, a

Aku langsung berlari ke wastafel dan mengeluarkan cairan. Pa

n sedikit sempoyongan. Tiba-tiba ada tan

ik saja? Past

kilas dengan m

k-baik saj

l Nyonya. Pang

dan mengangg

ulu, semuanya

i, i

aja. Ada Bi Yuna nan

u mengikuti mama

dengan tatapan tak suka. Sementara itu, aku bingung m

di samping Sari,"

g mengikuti

arang hidup enak," t

ngan, tuh, Kak? mengada-ada!"

ada saya berpura-pura s

ja itu bukan anak Mas Gio,

Bersentuhan fisik dengan lelaki lain pun saya menghindarinya." Aku berbicara dengan nada em

luminya karena aku memang bukan b

gamainapun Rimar sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Kalian harus menerima

rasanya dengan di rumahku. Padahal, sama-sama nasi goreng, tapi kenapa rasanya sangat enak. Saat itu, aku se

berdiri untuk memperbaiki dasi Mas Gio. Lantas, Mas

gkit dari kursi untuk menahan kepergian Mas Gi

?" tanya

um tangan suamiku se

mu tidak perlu mela

ku takut

ucapanku. Namun, Mbak Sari mendekati

di rumah ini! Karena kam

natapnya dan semakin membuat rasa mualku mem

hhh ...." Mbak Sar

hnya pelan-pelan menoleh ke arahku. Penuh emosi yang tersulut.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka