Mengandung Bayi Bos
Suara Mas Gio tampak berat dan jantan
a?" celetuk seorang gadis yang pa
apa yang ditampakkan mereka. Setidaknya, jangan melihat orang dari penampilan.
enyiapkan kelapangan hati sa
alkan. Ini Marima
a wanita paruh baya dengan
mm ... kenalkan, itu mamaku, itu Sari-istriku, Lisa-adikku, Kak
gan itu. Namun, mereka tidak menatapku dan hanya sibuk deng
ardik keras. "Jawab, Mas! Kenapa aku gak tahu sama sekali? Ada apa in
ak menjawab, dia
sudi dimadu denganmu!" Wanita bernama Sari itu mema
or seperti yang kamu ki
da dia, kan? Atau kamu guna-guna suami saya biar mau sama kamu! Ngaku kamu!"
k. Sumpah! Saya gak me
epat-cepat membuang muka dan menunduk untuk menghindarinya. Namun, setelah beberapa detik, aku tak merasakan a
njelasanku dulu. Ini semua
membelaku dan mau m
" pinta mama Mas Gio un
emuanya. Apa yang sebenarn
Setelah acara, semuanya minum-minum dan hampir semuanya
" Mbak Sar
," bujuk mama mert
kamar hotel ... dan sekara
dan kenapa dia bisa ada
Entah bagaimana aku bisa melakukan itu dengannya. Aku tid
h ini? Keterlaluan kamu, Mas! Kamu sering marah-marah karena tiga tahun ini aku belu
n mencabik-cabik mulutnya yang tanpa saringan itu. Akan tetap
lahanku. Aku benar-benar melakukannya secara tidak sadar.
mu harus bawa di
us bertanggung jawab atas pe
ama? Mak
melahirkan. Setelah itu, aku akan mencera
saja,
u sedang tidak mau berdebat lagi
dia menghentakkan kaki dan pergi meni
Sari ...?" pa
nya lagi nanti," ucap mamanya. "Lisa, masuk ke kamarmu! Dan Haris, pulanglah! Biarkan
dengan anggukan sambi
adi sepi. Mas Gio masih berdiri mematung sedang memikirkan se
o. Aku tidak tahu harus apa dan per
it, akhirnya Mas Gio
salah satu kamar dan rupanya, kamarku per
ke kamar itu sembari menarik satu koper d
susah payah membawa barang-barangku sejak keluar dari
dia memohon dan bertekuk lutut di hadapanku. Aku akan mengambil sedikit dari apa yang dia
waktunya, Se
*
rim
, Tu
dengan halus. Perlahan ia mengangkatnya, mendekatkannya, l
berwarna emas, kami duduk menanti pesanan. Tak ada siapa pun di sana s
s di sampingnya. Lengannya melingkari pinggang mungi
ti bar cokelat. Ia mengangkat daguku lima sentimeter ke atas. A
o." Para pelayan bergegas pergi setelah menyapa kami
a yang berisi minuman berwarna merah. Ia memutarnya sebentar, lalu hendak memi
*
jadi wanita mala