icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mengandung Bayi Bos

Bab 5 Satu Atap dengan Macan

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 01/03/2022

Suara Mas Gio tampak berat dan jantan

a?" celetuk seorang gadis yang pa

apa yang ditampakkan mereka. Setidaknya, jangan melihat orang dari penampilan.

enyiapkan kelapangan hati sa

alkan. Ini Marima

a wanita paruh baya dengan

mm ... kenalkan, itu mamaku, itu Sari—istriku, Lisa—adikku, Kak

gan itu. Namun, mereka tidak menatapku dan hanya sibuk deng

ardik keras. "Jawab, Mas! Kenapa aku gak tahu sama sekali? Ada apa in

ak menjawab, dia

sudi dimadu denganmu!" Wanita bernama Sari itu mema

or seperti yang kamu ki

da dia, kan? Atau kamu guna-guna suami saya biar mau sama kamu! Ngaku kamu!"

k. Sumpah! Saya gak me

epat-cepat membuang muka dan menunduk untuk menghindarinya. Namun, setelah beberapa detik, aku tak merasakan a

njelasanku dulu. Ini semua

membelaku dan mau m

" pinta mama Mas Gio un

emuanya. Apa yang sebenarn

Setelah acara, semuanya minum-minum dan hampir semuanya

" Mbak Sar

," bujuk mama mert

kamar hotel ... dan sekara

dan kenapa dia bisa ada

Entah bagaimana aku bisa melakukan itu dengannya. Aku tid

h ini? Keterlaluan kamu, Mas! Kamu sering marah-marah karena tiga tahun ini aku belu

n mencabik-cabik mulutnya yang tanpa saringan itu. Akan tetap

lahanku. Aku benar-benar melakukannya secara tidak sadar.

mu harus bawa di

us bertanggung jawab atas pe

ama? Mak

melahirkan. Setelah itu, aku akan mencera

saja,

u sedang tidak mau berdebat lagi

dia menghentakkan kaki dan pergi meni

Sari ...?" pa

nya lagi nanti," ucap mamanya. "Lisa, masuk ke kamarmu! Dan Haris, pulanglah! Biarkan

dengan anggukan sambi

adi sepi. Mas Gio masih berdiri mematung sedang memikirkan se

o. Aku tidak tahu harus apa dan per

it, akhirnya Mas Gio

salah satu kamar dan rupanya, kamarku per

ke kamar itu sembari menarik satu koper d

susah payah membawa barang-barangku sejak keluar dari

dia memohon dan bertekuk lutut di hadapanku. Aku akan mengambil sedikit dari apa yang dia

waktunya, Se

*

rim

, Tu

dengan halus. Perlahan ia mengangkatnya, mendekatkannya, l

berwarna emas, kami duduk menanti pesanan. Tak ada siapa pun di sana s

s di sampingnya. Lengannya melingkari pinggang mungi

ti bar cokelat. Ia mengangkat daguku lima sentimeter ke atas. A

o." Para pelayan bergegas pergi setelah menyapa kami

a yang berisi minuman berwarna merah. Ia memutarnya sebentar, lalu hendak memi

*

jadi wanita mala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka