Mengandung Bayi Bos
angat terik. Jadi, sebelum naik angkutan umum, aku berjalan pelan sambil mengeringkan baju.
kah aku akan menyelamatkan ana
yukurlah ... aku membawa pons
segera menghampiri Mbak Pr
ak
ang, Rimar. Kam
bur har
g bisa k
ihat daftar tamu
r. Tapi, in
k." Aku memasan
n tampak berp
api, kalau boleh
tertinggal, Mbak, wakt
rang? Sini, biar saya
mengembalikannya sendiri, seka
dangku dengan ta
daftar tam
ada tiga orang. Aku mengingat-ingat di kamar mana kejadian hina itu berlangsung. Aah, sebenarnya tida
elunjuk yang menyisir lembaran buku tebal. Ketemu! Namanya Sergio Ibr
h ket
erima kasih, ya
ma-sama,
alamat lelaki gila ters
mah yang tampak mewah tersebut. Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dan dua orang wanita keluar ket
u garasi, disusul wanita yang sudah berumur di belakangnya. Lalu, keduan
cegatnya seketika di depan pa
Apa betul ini r
da yang bisa d
ionya ada
Neng. Pak Gionya
tau alamat
siapa? Ada
t, Bu. Tapi saya harus memberika
erti mencari-cari sesuatu. Ah, seperti
nggal di kantor kare
ngangguk. "Ibra Cor
Y
aannya, Ibra
kasih." Aku berpamit
*
usahaan yang sepertinya masih baru karena tempatny
ak Sergio?" Aku bertanya
dengan
rim
mendengar namaku. Aku
buat
el
Mbak
rlu penting, sebentar saja."
ntai tiga, ruangannya tepat di seberang li
segera mengikuti instruk
g, di depan ruangan saat pintu lift t
ia
a yang bis
mau bertemu
buat
... sepupunya.
ditungg
masi kedatanganku. Lalu, dia berdiri dari kursinya dan melangkah ke ruangan. Jantungku serasa dag-dig-dug-ser.
membukanya. "Silakan ....
a yang duduk di ba
n tidak
ukan file kerjanya tanp
ia
tel, tempat Tuan menginap di ta
, l
idak ingat sama sekali
ng Tuan perkosa d
n membuka kacamatanya. Di
butuh
nya? Tidak. Bukan ini
u itu. Saya akan membayar
Saya tidak
aan? Apartement? Atau apa? Ce
. Aku mencoba memberanikan diri
a hamil
doh? Kamu cuma mau
ya hanya ingin Tuan bertanggu
rwajah tampan itu mengangkat gagang t
dian, seseorang mengetuk p
a yang sa
Pak.
g dibawanya. Ini past
uk di sofa panjang bersama seo
da tangan. Lalu, sil
ini? Baiklah, aku mel
t angka nol yang berbaris delapan
isi sendiri." Dia membe
tidak mau
ebutkan. Saya ak
ahi
an pria yang tampak seperti pengacara p
eja kaca di depan kami hingga vas bunga yan
u gi
erkosa, tapi tidak mau bertanggung jawab. Mau saya
u Diri! Kamu pikir saya tampan, kaya, dan sing
e