Mengandung Bayi Bos
e
eluar dari rumahnya tadi itu, istr
bertanggung jawab dengan menikahi saya. Kal
enganca
Aku berpura-pura berani di hada
anny
lepon genggamku yang bernada derin
bicara? Panas?" A
yata dari Abah. "Assalamu'alaikum, Abah."
g saluran telepon. Abah penasaran juga. Dia
t orang yang ngeha
mbuat telingaku berdengung. Tahu-tahu,
?" Aku melanjutkan
engan ancaman gadis
yang Anda maksud! Aset saya sangat berharga. Anda
K
ku berdering yang kedua kalinya. Kal
Iya,
an
any
min yang udah nge
arah si Sergio itu. Dia malah duduk santai bersa
orangnya. Siapa
" Aku menja
cokelat itu terkejut saat ak
ang apa. Aku tak memedulikannya. Kulihat Aba
tanggung jawab sama jabang b
bertanggung jawab, Pak,
! Ken
s kecil yang dibawa pengaca
tanggung jaw
ata untuk memperje
itu enol
pan,
seratus juta? Gila! Kamu pikir, saya engg
tu, ya? Aku meminta uang pulsa lima p
an berapa yang kalian mi
ak saya!"
yeringai. Dia benar
tri. Level istri saya itu jauh di atas anak Anda: baik bibit, bebet, dan bobotnya. Wanita bayaran lain, saya beri cek de
a. Dia coba-coba menyamaka
atu tempat dan menjauhkan jarak ke layar. Abah
Gio tahu, saya tidak peduli Rimar jadi istri kesatu, kedua, atau kesebelas pun.
erbicara sambil menunjukkan goloknya. Sepertinya, dia m
uduk sambil menangkubkan tangannya di depan
saya hanya akan bertanggung jawab sampai anak itu lahir. Setelahnya, saya akan menceraikan
menyerahkan semua
. Saya akan tinggal di rumah
gilan video call A
amu mau merusak r
ri kandangnya! Dia harus bertanggung jawab atas bibi
rumah atau apartemen unt
ak berniat meng
a walaupun harus bersama istrinya. Anak ini harus merasakan kehidupan seperti yang dijal
aku segan untuk bertanya lebih lanjut. Tenagaku sudah habis karena sejak pagi t
hirnya, dia m
perjanjian kontraknya." Dia memerin
k, P
elesai. Aku membacanya dengan teliti. Semuanya
a yang akan menentukan di ma
Kalau boleh tahu, kapan? Sa
aja. Saya dan kamu hanya akan m
an memberitahu istri
saya!" Dia bangkit dari sofa dan melangkah kembali ke kursi. Di at
ri. Pandanganku rasanya gelap. Rasa ingin muntah jangan ditanya, sejak pagi aku mencoba mena
ua
*
ukerjapkan mata mencoba memperjelas pandangan. S
u lalang memakai seragam putih bersih. Ada ramai-
uduk di samping dan menyapaku, lalu dia berdiri memanggil
u lirih sambil memegang l
. Tadi Mbak pingsan
sambil memegang kening ya
ekretarisnya Pa
strinya Vi
h terkekeh. "Saya b