KEJUTAN UNTUK HARI PERNIKAHAN
a hubungan kami?" Aku bertanya kepada
isa? Apa karena Bagas gak sepadan, dengan keluarga Om? Ata
aja sama siapa pun pilihan Anisa. Asalkan benar-benar mencintai Anisa, bu
perhitungan dengannya. Bagaimana Nak Bagas, apa kamu sanggup memenuhi syarat tersebut? Jika tidak, silakan Nak
s. Dibalik sikap Papa yang tegas, rupanya Papa begitu mengkhawatirkan aku.
." Mas Bagas berkata sampai terbat
pa bukan dari hati, mengatakannya
ar-benar mencintai anak om, dari
sesuai dengan kenyataannya. Jangan salahkan Om, kalau Om sendiri ya
angat istimewa dari Papa. Aku ngeri, kalau ternyata Mas Bagas tidak
ayang sama aku, tapi Papa jangan terlalu men
kukan. Papa tidak akan pernah rela, kalau sampai m
ahirkanmu. Papa tidak pernah sekalipun berniat memiliki istri
Papa sayangi. Papa tidak mau, jika Papa memiliki istri, yaitu Ibu tiri buatmu. Dia akan menyakitimu, tanpa sepengetahuan P
taimu, Anisa. Makanya Papa selektif banget, memilih calon buat kamu. Papa, tidak asal ambil dan terima begitu saja. Kalian berdua, paham
bendung air mata yang memaksa keluar. Ternyata, sebesar itu rasa sayangnya pada
perasaan Anisa, ketimbang egonya Papa. Maafin semua salah Anisa, ya Pah!" Aku menghambur, k
agia, Papa pun ikut bahagia. Tetapi sebaliknya, kalau kamu t
k akan bersedih, demi Papa." ucapku, sambil mengusap air ma
ncintaiku dengan tulus, serta apa adanya. Bukan karena, ada apanya aku.
nah menyakitimu, kamu harus percaya sama Mas." Mas Bagas berkata, membuat aku leg
jantan, terbukti dari setiap ucapannya yang selalu ditepati.
ena kamu telah mau percaya
idak akan pernah menyakitinya, Om." Mas Bagas p
u dengar, ataupun melihat suatu saat kamu menyakiti Anisa. Paham, Nak Bagas," ung
sambil mencium punggung tangan Papa ta
intang yang menghampiri cinta ka
ma. Sebagai tanda, kalau kita akan jadi keluarga
kapnya sudah tersedia rapi di atas meja. Bi Inah, sengaja memasak ba
rumahmu sendiri. Nanti kalau kalian berdua berjodoh, rumah ini juga akan menjadi rumahmu
h, Om," sahu
ngan sungkan
ikitpun. Mas Bagas kelihatannya begitu menikmati, masakan
*
. Kini kami resmi menjadi pasangan kekasih, Papa juga sudah merestui." Aku menceritakan isi hati
ngar kamu bahagia. Apalagi sudah memiliki pasangan." Ratna membala
pokoknya t
aku jalan, tapi kok belum nongol juga?" A
Nis. Masa iya, kamu tega ninggalin aku sendir
ikut karena inginnya, aku jalan cuma sama Mas Bagas berdua. Tetapi aku tidak enak
Ratna bicara sambil memelukku, dia begit
an?" tanyaku kepada Ratna, saat mengingat k
i," ucapnya gugup, saat
tanyaku. Aku merasa , saat memenanyakan lihat Ratna seperti
ambu