KEJUTAN UNTUK HARI PERNIKAHAN
re nyebelin
bertanya. "Ada apa, Non Anisa? Apa yang bisa
a, tadi aku hanya kaget, dengan s
Non di apain
h saya permisi, ya. As
arkirkan mobil. Setelah itu aku pergi, tidak lupa memberi Mang parkir uang sat
. Ia begitu girang mendapatkannya, ternyata membahagiakan hati orang itu tida
pulang ke rumah. Aku melajukan mobil, dengan kecepatan sedan
uk ke dalam rumah, setelah Bi
mau minum, biar Bibi siap
nyang. Nanti saja, kala
Bibi masak apa?"
sama Bapak. Ada sambal udang, sama kerupuk udangnya juga. Lengkap deh Non,
api untuk sekarang, Anisa masih kenyal.
nya, jadi sebelum Non Anisa, dan Bapak makan, Bibi duluan yang nyicipin. Kalau ada se
gnya, Bi?" t
au enggak sampai meninggal, mungkin Bibi bisa sakit. Pasti kalian ti
rus bisa memasak makanan enak untuk kami. Bibi bukan hanya seorang asisten rumah tangga di rumah ini, tapi Bibi sudah Anisa anggap, sebag
mbil memelukku. Iya menangis di pelukannya, ak
engusap air mata, di pipiku dan m
ibi istirahat, Anisa juga mau istiraha
ga pamit ke belakang, ya N
i," sa
ke kamarku. Sampai kamar, aku berganti pakaian. Setelah
kamu bisa kan kerumahku?] Aku
dphoneku bergetar. Rupany
e rumah? Bukannya, tadi kita baru saja bertemu?] Ratna berta
ku kasih tahu setelah kamu sam
ra rahasia-rahasiaan seg
i lupa ya, Rat.] Aku k
tna kembali memb
an benda pipih itu, di nakas. Kemudian aku tidur, aku merasa mataku
*
. tok .
gu. Katanya dia, di suruh Non untuk datang k
i muka dulu." Aku menyahut panggilan Bi Inah. Kemudian segera pe
atna sudah ada di kamarku. Ia duduk di sofa, sambil me
f ya nunggu l
kamu ada apa menyuruhku datang?" Ratna bertanya
Papa, supaya datang ke kantornya. Aku pun datang, ke kantor Papa. Aku kira, ada apa aku di suruh kesa
aut muka Ratna pun berubah serius, ia pun m
lau aku sudah mempunyai calon suami. Aku bilang sama Papa, kalau calon suamiku adalah Mas
Nisa?" tanya Ratna, sambil meru
, cuma baru pertemuan pertama, belum mengungkapkan rasa. Aku tidak tahu, perasaannya kepadaku. Aku jug
a yang harus aku lakuka
u khawatir tentang Bagas, tinggal kamunya aja, Nis. Mau tidak, kamu sama Bagas? Kamu nerima tidak, kalau Bagas hanya oran
angkut masa depanku. Tapi mau gak, Mas
menerimanya. Hanya saja untuk ketemu sama Papamu, Bagas tidak memiliki pakai
s bagaimana, don
memake over penampilan Bagas. Supaya ia tidak malu-maluin,
u buruh berapa?" tanyaku lagi
lah, cukup kayaknya kalau segit
ga, ya Rat? Untuk apa sa
ambu
erikan uangnya kepada