KEJUTAN UNTUK HARI PERNIKAHAN
ya Pah,"
a, memintaku untuk segera m
supaya segera ketemu sama Papa langsung." Aku me
edean, menyebut Bagas adalah calon suamiku. Padahal aku belum ta
gaiman
a berkenalan biasa saja, bukan sedang
an dengan manusia yang bernama Andre. Orang terjutek, terdingin sedunia. Beda sekali d
re pamit dulu, ya! Andre mau
jauh-jauh datang kemari, ternyata zonk." Papa mengizinkan, Andre untuk pamit. Ia
ap saja, Andre sedang be
nak yang baik,
berjabat tangan dengan Papa, bahkan sa
gi. Ia mengucapkan salam, sambil
lam," jawab
u sama sekali. Sikapnya kepadaku, berbeda seratus
musuh bebuyutan. Apa ini karena penolakanku? Entahlah. Karena sem
i, Andre masih begitu hormat, sama Papa." Papa, menunjuk ke arah pintu, d
yang menjadi jodohku. Tetapi, kamunya malah menolak. Jujur, Papa kecewa, " sahutnya. Papa, mengomentari sikap And
ukankah, Papa dan Andre adalah rekan bisnis? Makanya, ia sopan sama Papa," sahutku. Aku
ya! Jangan kelamaan, besok juga, kalau dia ada waktu,
h, sahut
ajak ke rumah, ataupun la
alin sama Papa. Papa tenang aja, ya," sahutku, meminta
s, Papa
Pah! Anisa capek, mau istira
n istirahat. Padahal kenyataannya, aku malas ha
alau perlu, aku akan meminta Ratna untuk membantuku.
i jalan, ya sayang! Jangan
alaikum," ucapku pamit, sambil memeluk Papa, mencium
hut Papa, sambil melerai pelukan dan m
bil menenteng tas selempangku, serta mengal
a, yang bernama Mbak Irma tersebut. Kebet
ya! Assalamualaikum," pamit
Hati-hati di jal
rima kasih pe
ma," sah
dimana mobilku sekarang berada. Saat aku sampai ke parkirkan, aku dikejutkan,
pa yang manja! Kamu
dak ada satu orang pun disana, aku pun heran. Siapa yang memang
ekati mobilku. Aku pikir itu mungkin halusinasiku saja. Nam
kamu tidak menjawa
k kudapati siapa pun di sana, hanya ada tulang parkir. Tetapi tidak mun
hkan mengucapkan namaku langsung pun, ia tidak
dari sebuah mobil yang tepat berada di sampingku. Ad
gilku. Rupanya Andre yang melakukannya, ia belum pergi dar
ilku? Pakai embel anak Papa ma
kamu itu anak Papa yang
sih? Mau bikin gara-gara sama aku?" tanyaku, sambi
Papa yang manja!" ucapnya, sambil melajukan mobilnya dan membunyikan
re nyebelin
bertanya. "Ada apa, Non Anisa? Apa yang bisa
ambu