My Lovely Angel
galan dengan tingkah laku anak-anaknya yang tak seperti b
a kenapa begitu
ke kamarnya. Renata yang panik pun berlari menuju kamar Dafa namun anehnya ia tak menemukan Dafa di kamar. Hal itu membuat Renata bingung dan beberapa detik kemudian Dafa terlihat kelua
sakit dan butuh bantuan Ren ya?" uca
ok dan aku juga gak lagi sakit," ucap
Shafa kalau begitu," ucap Renata
lau gitu aku keluar dulu Mas," ucap Renata seraya mem
dari kamar namun ternyata kamar dikunci dari luar oleh anak-anaknya, dari dalam kamar Renata ber
ya, Sayang! Jangan dikunci seperti
keberadaan kunci tersebut, kemungkinan besar Kafa dan Shafa telah mengambilnya. Dafa
a pasti sudah terlihat mereka! O
buka pintunya, Nak!"
afa!" ula
bunda Nak!" teriak Re
ngar suara sang bunda yang meminta
lu ya? Kata oma kalau kita mau punya adek Bunda haru
nya jangan nakal ya! Aya
pengen punya adek...jadi ayah sama bu
frustasi sembari dudu
sih pake acara provokasi anak sega
rang adek. Renata jadi ingat tentang kecurigaannya terhadap keanehan tingkah laku kedua bocah tersebut oh terny
gini kan aku gak bisa menghinda
rinya hanya berdua dengan Dafa saja. Beberapa kali Renata membuang nafas untuk menghilangkan kegugupannya ini pertama kali Renata berada di kamar Dafa pada malam hari jujur
ni, tak ada bintang la
t ini langit pun terlihat mendung t
fa pintu teras terbuka ia melihat langit mendung seperti turun hujan Dafa pun berjalan menghampiri Renata dan menyuruh R
di ranjang yang biasa ditiduri Dafa bersama mendiang istrinya terdahulu. Renata cukup tahu diri jika Dafa tidak mungkin pernah mencintai serta menganggapnya sebagai seorang istri.
kamu harus kuat! Malu kalau kedengeran suamimu," ucap Renat
r ia melihat ke arah Renata, ada rasa iba pada Renata yang tertidur meringkuk di sofa namun ia tak ingin memindahkan Ren
dengan nada lembut Arin memohon untuk menerima Renata demi kedua anaknya yang membuat Dafa terlonjak kaget dan tak bisa melupakanya. Dafa men
ik dan bahagia berjalan mendekatin
ara lembut Ari
lah aku merindukanmu," ucap D
mengabulkan satu
erti itu. Apapun untukmu, Rin," ucap Daf
aku," ucap Arin sambil menunjuk ke arah wanita
kukan Rin," ucap Dafa
untukku dan anak-anakmu," u
afa tersadar sembari me
?Benarkah kau juga menginginkan Renata untuk
durnya. Namun hal itu belum bisa mengetuk hati Dafa. Dafa masih tetap dalam pendiriannya
mennya telah tersusun rapi di atas nakas. ia melihat k