My Lovely Angel
ada Kafa disitu Renata sudah pasti pamit pergi dari tadi karena tak kuat de
aku tidak akan mau bera
," ucap Renata me
sampai bersifat demikian padanya. Ia berpikir keras apakah ada yang salah dengan Renata? Atau karena Dafa terlalu mencintai mendiang
u kira pria dingin itu hanya ada
ng apa sih aku, eh tapi dia itu aneh. Dinginny
tu istirahatnya hampir habis. Renata memohon diri kepada orang tua Dafa dan tak lupa be
hampir selesai jadi Ren harus kembali. Terima ka
ita sambung lagi," bisik Renata pada
Kakak Shafa sudah mengajak Tante makan siang," ucap
engan sebutan Bunda sama seperti Kafa?" tanya
ting Kakak Shafa dan adek Kafa happ
erharap bunda mau jadi ibu b
Daf," ucap Anna mengerlin
u-maluin Papa. Sudah dapet lamp
ekin Dafa terus. Ada anak-anak
berharap Dafa segera mengabulkan permintaan anak-anaknya karena Renata sudah terlanjur sayang dengan keduanya dan tak ingin jauh-ja
jadi Bundanya Kafa bener
fa mohon minta Bunda bidadari menjadi Bundanya Kafa ya, Yah? Kafa pengen punya Bunda sep
setuju kok yah," ucap
lum bisa terima Ren tapi paling tidak kamu lakuin ini untuk mereka. Mama percaya Ren bis
in diganti dengan orang lain. Dafa san
ika kamu seperti ini. Arin pasti m
nak-anakmu. Mama yakin cinta akan hadir seiring ber
or sekarang," ucap Dafa berlalu p
ih pah nuruti keingan anak yang bisa bikin mereka bahagia? toh dia juga ga
olak, mama pastikan akan menghukumnya
karena paksaan namun Papa yakin lambat laun Dafa juga cinta sama Renata. Karena Papa yakin Renata adalah w
ermintaan sang mama dan anak-anaknya. Kata kata Kafa membuat Dafa benar benar gak tenang disatu si
mengacak rambutnya frustasi ia
harus ba
ngn ada wanita mana pun yang menggant
harus aku lakukan saat ini," ucapnya lirih se
kan sebuah ide dan bergegas menemui Renata untuk di ajaknya bernegosiasi. Sebab hanya Renata yang bisa mengeluarkannya dari situasi ini. Dengan la
ima persyaratan in
bagaimana?" hat
n, dia pasti mau.
menyayangi dan perhatian sama Kafa dan Shafa," uc
menjelaskan maksud kedatangannya. Dafa menyusuri setiap lorong rumah sakit menuju ke arah ruang kerja Renata. Banyak pasang mata memperhatikan Dafa dan menyapa Dafa dengan hormat. Dafa hanya melewati mereka begitu saja tanpa memb