My Lovely Angel
ka berdua akan melangsungkan akad nikah sederhana di kediaman Renata. Acara berlangsung dengan Khitmad dan lancar. Semua mengucap kata syukur s
aratan yang diajukan Dafa. Sejujurnya ini bukan lah yang Renata mau sebab Renata merasa sangat rendah dan hina ketika Dafa tak mau satu kamar dengannya apalagi tak mau men
a beneran punya B
ini akan tidur di kamar kita ya?"
boboin tiap malem, kan?" ucap Renata lem
a karena ini semua adalah konsekuensi yang harus ia teri
sekarang tidur bareng malaikat-malaikat kecilmu, tak apa Ren itu j
ng gak usah cemberut jelek tau!" ucap Renata
oleh Renata. Menurutnya menjadi istri Dafa Hutama atau tidak pun tidak ada bedanya hanya statusnya saja yang berubah menjadi
a keperluan anak dan suaminya mulai dari mempersiapkan sarapan me
!" seru Renata
nata memberanikan diri untuk masuk k
rnya sudah aku siapin," ucap Renata
r mandi. Mumpung Dafa masih mandi Renata berinisiatif
laki tampan keluar dari balik pintu kamar mandi mengenakan handuk yang melilit dipinggangnya menampilkan roti
njang dan menyiapkan pakaian saja, saya permisi," ucap Re
hatinya yang begitu gugup. Dari arah belakang Shafa melihat Renata yang berlari keluar dari
napa lari?" tany
e arah Shafa. "Sa-sayang itu ... Apa ... Eng Bunda tadi liat kecoa. I
kit?" tanya Shafa menyelidik. Shafa memaju
gelengkan kepalanya. "Mungkin efek gerah karena
dirinya memilih masuk kamar terlebih dahulu untuk menyempurnakan penampilan
i anak dan suaminya akhirnya segera bergabung. Ia menarik kursi lalu duduk di dekat Kafa. Tangannya tidak tinggal diam, ia mulai mela
Renata duduk di sampingnya sementara kedua anaknya duduk di kursi belakang. Dafa m
ata menoleh sekejap ke arah Dafa dan
an?" tanya Dafa
, bukankah Mas Dafa gak ingin semua orang ta
tikan mobilnya, membiar
tanpa sepatah katapun. Pun dengan Renata, ia juga
nuju ke rumah sakit tempat ia beker
ternyata," ucap Ren
a. Renata mulai mengenakan snellinya, mengambil stetoskop lalu menggantungnya di leher
suster Maria. Tak sebanyak kemarin hari ini hanya ada sekitar d
entar ya? Ini ruangan terakhi
ni yang ter
duduk dan bersandar di kursi kerj
tt d
enata menoleh. Ia seger
e rumah Oma ya pulang sekola
Sayang disana yang nurut sama Oma. Kamu juga jang
Shafa menutup sam
uk lagi kali ini Mama mertuanya menelpon memintanya berkunjun