icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Karma Masalalu

Bab 10 Testpack

Jumlah Kata:1489    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

u belum

s menit yang lalu, belum mendapat balasan. H

. Fikiranku kalut, memikirkan apakah

haid. Karena itu sudah menjadi kebiasaan, haidku gak teratur. Aku gak takut, karena a

obati, aku menyuruh Irsa membelikan obat di warung seb

belum tau penyebab belum haidku dikarenakan hami

mengakui kalo yang kami berdua lakukan pada malam h

ya melepas keperawananku untuknya. Jangan katakan aku bod

Membayangkan gairah malam itu, tubuhku memanas. Kami bergulat di atas ranjang kamar i

Dengan sekali sentakan kuat yang Barikli lakukan, selaput daraku pecah, aku menjerit, dan tangan

merasakan tekstur 'pusaka' miliknya. Aku yang meminta di

an keluar

u pertama kali melakukan itu, hingga gak tau kapan

n bayi yang berlomba bertahan diri di dalam sana? Berapa banyak y

anya gugur, karena

likku. Aku ingat sekali kalo ranjang yang kami tumpangi b

lah itu, dia mengecup keningku lama dan berucap

elanjang, terselimuti satu selimut kecil

n suami m

yumbat telinga. Menambahi rasa pening di kepala, ingin kubenturkan saja tempurung otak

ada t

Menyertakan kabar memperkuat berita yan

amuku,"

al, dan menekan kuat. Bertahan diposisi seperti ini kurang lebih

Ibu terdengar samar di tel

ma dia. Cepetan, biar tetangga gak ngeghibahin kita," pin

rik. Ibu mema

pengen tidu

alu berkata, "Temui dulu, seb

panjang, jadi aku memaksakan diri untuk me

baik buat

u baru saja datang, bukannya menyapa, mal

rada di seberang tempatnya duduk, aku menyer

ah jelas aku menolak lamarannya. Jangan bilang, kalo tujua

r pun, aku gak akan menerima lamarannya. Prinsipku, aku g

arimana dia mengenalku, mengapa dengan berani mengajakku menikah. Aku ingin sekali memberondongnya samp

? Siap nikah

jelas, tapi ekor mataku menangkap gerak

hku, lalu suara berikutnya keluar dari bibirnya ya

ya menyerukan nama lengkapku. Menenangka

an kotak terbalut beludru hitam, membukanya, l

cincin putih perak tert

kan nikah

nik mata hitam legam itu menatapku sendu, alis

k perawan, apakah dia masih tet

i, karena kepalaku tambah pusing dan ingin segera rebahan, bibirku dengan mudah men

ku gak peduli. Tanpa pamit, aku pergi, dan berpapasa

lam mimpi. Semoga di sana, aku bertemu keajaiban y

#

panas, aku berkeringat banyak malam ini. Aku salah kalo keluar memakai hoodie malam

s Indomart. Cowok di depanku ini persis sepertiku, sama-sama termenung de

Kali ini aku jujur pada Ibu, dan meleng

tice tetanggaku, maka tamatlah riwayatku. Tudung hoodiku ternyata

kosong tinggal kemasannya saja. Mengamati raut wajah Barikli yang da

begitu aku selesai mem

umpulkan keberanian untuk masuk ke dalam, dan menany

a menjual barang tersebut. Cukup mudah, tapi untuk menjalankan mi

aku dengan bibir menga

Sab," jawa

amu harus berani,

h tanganku, dan menarik mengajakku unt

n sama-sama

k sepi, hanya ada satu karyawan cewek disana tengah merestok b

sa saya bant

i segera menanyakan barang itu. Sama halnya dengan Barikli, dia menatapku

Cara ini berhasil. Dia maju satu langkah, lalu mencondongkan tubuhnya ke ara

tampak di wajah Mas Kasir, gak b

Mas Kasir menjelaskan, "Dua jenis Mas. Tiga

yang paling akurat kan? Ambil yang itu," Setelah mengatakan itu, aku memakai tud

u begitu Barikli keluar membawa

antong kresek kepadaku, mena

tangannya membelai pipiku. Menengok kanan kiri, gak ada orang, dengan kilat

Kembali aku terbayang denga

ingku, cukup lama, hingga terdenga

an terbesarku semoga aku gak hamil. Agar bayanga

eteskan air mata melihat anaknya bersimpuh penuh air mata

boleh menghukumku akibat ulah hinaku, tap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka