Karma Masalalu
gak tau kemana. Gak ada yang tau kapan datangnya,
usia delapan belas tahun, baru saja dapat kerja setelah sekian bulan mengan
u akhirnya mencurahkan isi hat
enakutiku, tapi ternyata aku salah. Satu keluarga yang berisi Bapak, Ibu dan anak yan
a, tapi dengan syarat dalam waktu ya
enunggu Caca sa
rang laki-laki berumur yang aku gak kenal, yang datang dengan beraninya ke
rtemu dia, tapi bagaimana bisa dia mengenalk
? Dim
ahkan diusia yang masih sangat belia, dengan seorang laki-laki asing, yang ke
sikku kepada Ibu yang baru saja
gga
asa Indonesia. Tapi, jawaban itu sangat gak me
kah sama dia," Bisikk
ukaku kepadanya. Alih-alih dia kesal, bibirnya terangkat membentuk seulas senyu
olehnya secara langsung maupun virtual. Isi chattingku Facebook ha
ma sama-sama gak mengenal, lalu dia langsung m
kku sudah sedikit g
dulu," Final. Aku memu
ri Barikli yang membuatku pera
menelungkup, menjadi berbaring, je
yang k
enapa fotony
ri hadapan satu keluarga asing tadi. Kuunggah tanpa menuliskan caption, dan gak sampai rentang wak
getik b
pa. Kes
mudian, satu balas
enyum kamu man
ngulang berkali-kali untuk memastikan kalo pesan itu gak salah ku
eluap entah kemana. Hanya dengan ketikan, aku bisa sebahagia ini. Segitu pedenya aku
ya," Itu amanat dari Ratna yang kuterima saat ada seora
leng cepat, aku menyimpulkan bahwa cowok itu harusnya berbeda. Suara lemah lembutnya, juga tatapan sayu yang terp
ki. Kapan kita
kemungkinan yang terjadi dibalik ajakan Barikli. Mungkinkah? Apakah? Bag
atah kalimat menjadi berparagraf kalimat, hingga raga meminta untuk dipertemukan. M
balasan, lumayan terenyuh kalo semua kac
bangkit untuk menemuinya. Meletakkan handphone yang layarnya memperlihatkan riwayat chatku
u?" ta
au pulang.
t masamku ha
, aku gak usah disalimin
kan tamu? Ibu gak mau dengar
aku gak bisa menolak dan mengikuti Ibu se
ya kicep mendengar perkataan itu saat bersalaman deng
n sepertinya emang gak
ma? Jangan lama-lama y
warna biru. Sontak aku menghindar, memelototkan mataku, menunju
gak sendirian dan berbuat seperti itu adalah hal yang memaluka
Saya gak tau siapa
matanya berpendar tajam, mengunci tatapanku
sekeluarga
etika berhadapan dengan Ibu. Membuatku merinding, dan ngeri
keluhku lagi pada Bapak usa
erutan disekitar b
o ada yang siap menikahi kamu, alangkah baiknya menerima tawa
kenal sama dia. Kok bisa dia
dia secara baik-baik. Jangan
erbeda denganku perasannya campur aduk menjadi satu kesatuan yang sulit diungkapkan. Antara sedih, g
jawab Bapak kepadaku sudah beralih ke suamiku. Arti
uran kamu suda
ibu lima belas Bu, b
anteng
a si
-laki
. Dia rupawan. Kuakui meskipun masih satu kali tadi bertemu, aku sudah bisa menilai bagaimana
asih manja ini jadi istri
ya di atas tampan. "Ibu malah bahagia. Adza sudah mapan, sholeh, tanggung j
aca buk
lancarnya bisa mengatakan k
yang ngejodohin
di sebuah pertanyaan yang
ajak ngobrol, bukannya ditinggal pergi
sama dia, gak pernah ketemu dia juga. Dan ane
h," tanpa rasa dosa, setelah
#
aku di
n tadi. Jantungku langsung berdebar
ku ketiduran hingga waktu maghrib usai. Mentang mentang aku lagi halangan,
Dia disana menungguku, sementara aku disini masih mulai
antik diri kalo keadaannya begini. Gak mungkin banget aku dengan pd nya menemui Barikli den
nafas, aku mulai
kemarin kudatangi. Aku gak tau alasan Barikli memilih kafe ini lagi. Bukannya lebih asyik kalo kami
pati, aku gak menemukan sosoknya. Yang kulihat me
mbelakangiku. Disana, di sebuah meja yang berada di pojok, yang terpisah jauh dari m
epannya. Tanganku gemetar, juga jantungku berdebar, tanda k
sih izin," katanya dengan suara khas miliknya. Jug
kok," j
malam. Aku gak bisa menyerah begitu saja dibawah kekangan Ibu. Mengeluarkan kalimat rayuan hingga
k memancing alasan Barikli mengajakku bertemu lagi. Aku ingin
belum punya kesibukan yang ha
amati jalur hidupnya yang gak pernah
nku untuk menemukan alasannya mengajakku kemari,
Mungkin
bu kamu
ol
a terbelenggu dalam banyak aturan, tapi dia memiliki celah untuk kelu
ja apa?"
ampak sorot putus
ha dan berdoa, kita gak tau ap
. Cowok itu menatapku datar, lalu sebuah senyuman teruk
uk dibantu masuk kepolisian kalo aku mau.
lisi. Masalah fisik kamu oke, kamu tinggal f
"Nggak minat Sab.
ho Ki, yang minat
lagi tunjang
"Kalo jadi cowok enak, mau pilih tujuan hidup ap
jawab nya banyak. Gak seri
wek. Jadi cewek tuh juga bera
tu, banyak kekangan. Tapi ibuku faham, dimana ak
rja keras, cari duit yang banyak," ceritaku mengungkapkan
ngkapnya mulai bercerita. "Seru. Banyak pengalaman, j
er kursinya mendekatiku. Mencondongkan tub
menusuk hidungku, membuatku terbuai, disusul dengan suara lembutnya yang dengan jelas ma
ceritanya terhenti, tapi bibirku gak sanggup bersuara kala matanya m
ua alis tebal yang melengkung. Hidungnya mancung, dengan ujungnya yang mengkilap akib
atku mengira ngira kalo kami ditakdirkan berjod
atu ini berdosa. Tapi, akan mubadzir kalo aku malah menyia-nyiaka
kalo aku jatuh c
alam, memompa jantungku dan menghasilkan debaran dengan frekuensi tertinggi
h cinta s
kocar-kacir. Saking terkejutnya, mataku
ngatup yang untungnya
aku kan Sab, geg
u lupa mengedip. Tapi untung, aku masih ingat untuk bernafas. Ya walaupun ak
an terwujud kecuali kalo ka
i mengendalikan diri agar rasa senang yang gak tertolong ini
u jadi p
us mengatakan apa. Hanya satu yang berseliweran di fikiranku seka
in dalam hati, "Oh jadi ini. Jadi
gguk artinya
ah