icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Karma Masalalu

Bab 7 Dua Laki-laki Mengaku

Jumlah Kata:2331    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

gak tau kemana. Gak ada yang tau kapan datangnya,

usia delapan belas tahun, baru saja dapat kerja setelah sekian bulan mengan

u akhirnya mencurahkan isi hat

enakutiku, tapi ternyata aku salah. Satu keluarga yang berisi Bapak, Ibu dan anak yan

a, tapi dengan syarat dalam waktu ya

enunggu Caca sa

rang laki-laki berumur yang aku gak kenal, yang datang dengan beraninya ke

rtemu dia, tapi bagaimana bisa dia mengenalk

? Dim

ahkan diusia yang masih sangat belia, dengan seorang laki-laki asing, yang ke

sikku kepada Ibu yang baru saja

gga

asa Indonesia. Tapi, jawaban itu sangat gak me

kah sama dia," Bisikk

ukaku kepadanya. Alih-alih dia kesal, bibirnya terangkat membentuk seulas senyu

olehnya secara langsung maupun virtual. Isi chattingku Facebook ha

ma sama-sama gak mengenal, lalu dia langsung m

kku sudah sedikit g

dulu," Final. Aku memu

ri Barikli yang membuatku pera

menelungkup, menjadi berbaring, je

yang k

enapa fotony

ri hadapan satu keluarga asing tadi. Kuunggah tanpa menuliskan caption, dan gak sampai rentang wak

getik b

pa. Kes

mudian, satu balas

enyum kamu man

ngulang berkali-kali untuk memastikan kalo pesan itu gak salah ku

eluap entah kemana. Hanya dengan ketikan, aku bisa sebahagia ini. Segitu pedenya aku

ya," Itu amanat dari Ratna yang kuterima saat ada seora

leng cepat, aku menyimpulkan bahwa cowok itu harusnya berbeda. Suara lemah lembutnya, juga tatapan sayu yang terp

ki. Kapan kita

kemungkinan yang terjadi dibalik ajakan Barikli. Mungkinkah? Apakah? Bag

atah kalimat menjadi berparagraf kalimat, hingga raga meminta untuk dipertemukan. M

balasan, lumayan terenyuh kalo semua k

ac

bangkit untuk menemuinya. Meletakkan handphone yang layarnya memperlihatkan riwayat chatku

u?" ta

au pulang.

t masamku ha

, aku gak usah disalimin

kan tamu? Ibu gak mau dengar

aku gak bisa menolak dan mengikuti Ibu se

ya kicep mendengar perkataan itu saat bersalaman deng

n sepertinya emang gak

ma? Jangan lama-lama y

warna biru. Sontak aku menghindar, memelototkan mataku, menunju

gak sendirian dan berbuat seperti itu adalah hal yang memaluka

Saya gak tau siapa

matanya berpendar tajam, mengunci tatapanku

sekeluarga

etika berhadapan dengan Ibu. Membuatku merinding, dan ngeri

keluhku lagi pada Bapak usa

erutan disekitar b

o ada yang siap menikahi kamu, alangkah baiknya menerima tawa

kenal sama dia. Kok bisa dia

dia secara baik-baik. Jangan

erbeda denganku perasannya campur aduk menjadi satu kesatuan yang sulit diungkapkan. Antara sedih, g

jawab Bapak kepadaku sudah beralih ke suamiku. Arti

uran kamu suda

ibu lima belas Bu, b

anteng

a si

-laki

. Dia rupawan. Kuakui meskipun masih satu kali tadi bertemu, aku sudah bisa menilai bagaimana

asih manja ini jadi istri

ya di atas tampan. "Ibu malah bahagia. Adza sudah mapan, sholeh, tanggung j

aca buk

lancarnya bisa mengatakan k

yang ngejodohin

di sebuah pertanyaan yang

ajak ngobrol, bukannya ditinggal pergi

sama dia, gak pernah ketemu dia juga. Dan ane

h," tanpa rasa dosa, setelah

#

aku di

n tadi. Jantungku langsung berdebar

ku ketiduran hingga waktu maghrib usai. Mentang mentang aku lagi halangan,

Dia disana menungguku, sementara aku disini masih mulai

antik diri kalo keadaannya begini. Gak mungkin banget aku dengan pd nya menemui Barikli den

nafas, aku mulai

kemarin kudatangi. Aku gak tau alasan Barikli memilih kafe ini lagi. Bukannya lebih asyik kalo kami

pati, aku gak menemukan sosoknya. Yang kulihat me

mbelakangiku. Disana, di sebuah meja yang berada di pojok, yang terpisah jauh dari m

epannya. Tanganku gemetar, juga jantungku berdebar, tanda k

sih izin," katanya dengan suara khas miliknya. Jug

kok," j

malam. Aku gak bisa menyerah begitu saja dibawah kekangan Ibu. Mengeluarkan kalimat rayuan hingga

k memancing alasan Barikli mengajakku bertemu lagi. Aku ingin

belum punya kesibukan yang ha

amati jalur hidupnya yang gak pernah

nku untuk menemukan alasannya mengajakku kemari,

Mungkin

bu kamu

ol

a terbelenggu dalam banyak aturan, tapi dia memiliki celah untuk kelu

ja apa?"

ampak sorot putus

ha dan berdoa, kita gak tau ap

. Cowok itu menatapku datar, lalu sebuah senyuman teruk

uk dibantu masuk kepolisian kalo aku mau.

lisi. Masalah fisik kamu oke, kamu tinggal f

"Nggak minat Sab.

ho Ki, yang minat

lagi tunjang

"Kalo jadi cowok enak, mau pilih tujuan hidup ap

jawab nya banyak. Gak seri

wek. Jadi cewek tuh juga bera

tu, banyak kekangan. Tapi ibuku faham, dimana ak

rja keras, cari duit yang banyak," ceritaku mengungkapkan

ngkapnya mulai bercerita. "Seru. Banyak pengalaman, j

er kursinya mendekatiku. Mencondongkan tub

menusuk hidungku, membuatku terbuai, disusul dengan suara lembutnya yang dengan jelas ma

ceritanya terhenti, tapi bibirku gak sanggup bersuara kala matanya m

ua alis tebal yang melengkung. Hidungnya mancung, dengan ujungnya yang mengkilap akib

atku mengira ngira kalo kami ditakdirkan berjod

atu ini berdosa. Tapi, akan mubadzir kalo aku malah menyia-nyiaka

kalo aku jatuh c

alam, memompa jantungku dan menghasilkan debaran dengan frekuensi tertinggi

h cinta s

kocar-kacir. Saking terkejutnya, mataku

ngatup yang untungnya

aku kan Sab, geg

u lupa mengedip. Tapi untung, aku masih ingat untuk bernafas. Ya walaupun ak

an terwujud kecuali kalo ka

i mengendalikan diri agar rasa senang yang gak tertolong ini

u jadi p

us mengatakan apa. Hanya satu yang berseliweran di fikiranku seka

in dalam hati, "Oh jadi ini. Jadi

gguk artinya

ah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka