icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Karma Masalalu

Bab 6 Kebetulan Yang Menyenangkan

Jumlah Kata:1945    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

n, sementara sosoknya dengan tenang meng

g. Tanganku mendadak dingin, jantungku

nggukan, membuatnya mengernyitkan kening, dan foku

uah kursi yang berada tak jauh dari tempat kami. "Gak terlalu

tu. Dengan tatapan lurus tanpa menoleh kanan kiri,

, karena rindu yang kupendam akhirnya terkuakkan? Siapa yang mengira kalo kami akan dipert

Aku bersuara setelah da

a mereka gak jadi datang," ja

" Salah satu hal yang ku sayangkan, mengapa gak

banget terlahir sebaga

kertas menu yang tadi kupekuri tapi belu

cowok tuh bera

u hingga jemarinya menyentuh jemariku. Menciptakan desiran halus yang m

? Sekalian biar aku yang ngasih ke sana

apa, biar aku c

aat pelatihan dulu, berbeda dengan yang sekarang. Membuatku

ra kami bisa dihitung jari. Dari itupun aku menyimpulkan bahwa dia adalah type

embali ke kursiku. Matanya berkeliling seperti men

ku dan secepat kilat

krong sendirian?

apalagi malam-malam begini," Seharusnya aku gak sejauh ini bercerita. Seharusnya derit

kalimatku, "Bagus. Emang seharusnya begit

yang putih. Satu hal yang menarik perhatianku saat senyumannya terkembang adalah dua gigi atas

gundahan yang menjadi alasanku datang kemari, kini sudah pergi. Meninggalkan sebuah

u SMP nya

lipun pertanyaan itu menjadi bahan obrolan kami saat di dunia perch

tan. Aku dulu mond

itu. Entah apa yang difikirankannya saat ini, saat yang ada difikiran

a pelayan tiba-tiba datang

anya begitu pelay

ndoknya di p

u juga mon

nggu bibirku untuk bersuara, sebelum akhirnya berhasil kukunyah setelah se

Hafa

angku. "Hafal

ut, bahkan bibirku pun ternganga, gak me

eterkejutanku, bola mataku ikut membesar. Menanti denga

leh gak? Kamu ga

eluarkan satu barang rokok dari bungkusnya, menatapku seolah mem

beneran hafid

keluar diiringi dengan raut waja

rokoknya. Aroma asap tembakau bisa membuatku pusing kalo kebanyakan men

enaknya

lo gak merokok rasa

Kan mayan uangnya bi

entikkan ujung rokok di

na?" Dia mengalih

ogal

ali menghisap rokok yang ters

u di situ," katanya sambil mengar

tempat itu dengan bingung. Hanya ada t

aku menyerukan

P 6

mondo

are

ius kamu

gak terlihat dari penampilannya yang menunjukkan bahwa dulu pernah menjadi seorang sa

riu

tanyaku mendadak begitu karena teringat kalo ka

aat agama, seperti keluargaku. Merasa bahwa kehidupan kami sebela

yang namanya hidup h

kehidupanku. Harusnya tau bagaimana rasanya hidup dalam kelua

engan

ebagai cowok. Ibu mu gak akan seprotektif itu sama ka

, tapi kita harus bersyukur dengan kita kayak gini, b

mbuatku bahagia di dunia. Dan aku lupa, bahwa hidup di dunia ga

kkan kakiku yang jenjang kesana kemari. Menggerai rambutku yang lurus karena

u dengan bahu terbuka, saat banyak

Bahwa mengumbar aurat adalah dosa. Menutup aurat adalah kewajiba

n masuk ke neraka, bukannya malah menyesal karen

merasa kalo aku gak sendirian. Aku mempunyai teman. Dengan begit

a-mana. Sekali berbuat salah, bukan kita saja yang mal

ku mengehela nafas, mengakui

anget ka

lo kamu jelek, Bapakmu juga ikut jelek," kataku lagi meni

pasti tetangga udah asyik ngg

-manggut me

ereka mau memahami kehidupanku yang berbeda dari mereka. Aku cerita, karena a

cangkir berisi kopi hitam yang tadi dia pesan. Meminumnya

anyaku mendadak teringat dengan

rwarna hitam dengan sabuk putih. Pasti ada maksud

ya

ma Bapak, kalo orang ikut begit

g punya aji-aji pasti matinya akan sulit, kecu

ertawa. Membuatku bingung de

punya ilmu yang bisa membuat dia sakti. Dan kesaktiannya i

hraga, buat jaga diri. Aku g

kata Bapak, sekalipun orang itu gak ngaku kalo punya ilmu,

agi. "Gak gitu ju

lu faham juga sih Ki. Ta

anya saat matanya melihat

g jam berapa?" k

lapan. Melihat layar handphone ku, dan ternyata jam m

i halaman rumah. Apakabar denganku yang sampai rumah nanti pasti diceramahi

," kataku sambil men

ab

kakiku, Barikli kembali

sa kita mendadak dinikahkan

gini

karena otakku sudah gak bisa berfikir je

angan Ibu yang menantiku dengan raut

Nongkrong lagi," katanya yang lan

Ki. Nanti

g dengan jantungku yang berdebar semakin kencang, aku sadar, dan

ngan cepat. Aku berlari, meninggalkannya dengan diiringi ja

#

n keluar dari zona nyaman, dan membuat z

rin kulamar, kini aku sudah satu minggu disini, ya

l-hal yang kutakutkan sama sekali gak pernah terjadi padaku. Aku nyaman, dengan pekerjaan ini, me

arang tugasku adalah istiqomah agar aku bisa menjal

begitu aku baru saja memarki

ang adzan maghrib. Sedikit capek sebena

ana, aku gak puny

kelas lima sekolah dasa

Dasar pelit

n gak punya Sa. C

lu tangannya menengadah

ih kecil, gak boleh

e rumah, bahkan belum sempat kakiku menginjak pint

amu'al

aikum

rat ujung bajuku, lalu sederet kalima

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka