Rahasia Keluarga dan Pengkhianatan
dihan yang merasuki setiap sudut hidupnya. Nadia duduk di kursi tua dekat jendela, matanya kosong menatap dunia yang terus bergerak. Pikirannya dipenuhi suara jantungnya yang berdegup, menand
akkan hatinya. Dia ragu sejenak sebelum mengangkatnya, jantungnya ber
celah untuk keberatan. Suaranya membuat tubuh Nadia membeku, mengingatkan dia a
n kebingungan bergemuruh. Bagaimana bisa pria ini, yang hampir tak pernah memperlihatkan sisi kemanusiaannya, tahu apa y
bisa kamu bantu," jawabnya, suaranya nyaris hila
ri di hati Nadia. "Kita berdua tahu bahwa aku bisa membantu, Nadi
rjepit di antara rasa sakit kehilangan dan pengkhianatan yang tak bisa dihindari. Nadia menatap langit biru
in melihatmu," kata Nadia, mengalihkan pandangan d
h. "Kau tahu, Nadia, di dunia ini ada banyak hal yang bisa membuat kita terjebak d
tentang kenyataan seolah dia tidak tahu apa yang telah terjadi? Bagaimana bisa dia mendekat
lebih tegas, tapi ada keraguan di dalamnya. "Aku
hnya sekarang," suara Reza kembali mengalun, kali ini leb
h tangan-tangan yang jauh lebih kuat darinya. Dan dia, dengan segala keterbatasannya, hanya bisa mengikuti arus yang
ilkan foto Nadia. Foto itu diambil dari jauh, saat Nadia tengah duduk di taman rumah sakit, wajahnya tertekan, dan matanya merah. Reza tahu bahwa di balik setiap tatapan it
itu memasuki ruangan dengan senyum yang tak pernah bisa disamakan dengan kehangatan.
an Satria. Semua ini adalah permainan besar di mana setiap langkah adalah pertaruhan, dan semua orang di dalamnya berma
anjutkan, matanya yang tajam seperti pisau men
taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna cerah. "Dia tidak meng
an baik-baik saja. "Jangan ragu, Reza. Tidak ada yang lebih penting daripada memastikan masa depan kita tetap aman. Nadi
tak bisa ditolak. Reza tahu bahwa dia terperangkap di antara ambisi keluarganya dan perasaan yang
ang, menatap cermin di dinding seberang, mencoba mencari kekuatan yang sudah lama hilang. Ponselny
sa berat seolah terbuat dari batu, tetapi dia tahu, jika dia tidak membuka pintu itu, dunl, tanpa kehangatan, hanya sebuah senyuman penuh perhitungan yang membuat Nadia mengin
kata Reza, suaranya dala
angan dari pilihan yang mengubah hidupnya. Saat pintu ditutup dan langkah-langkah