Rahasia Keluarga dan Pengkhianatan
kini juga berada di ambang batasnya. Mereka duduk di sebuah taman kecil, jauh dari keramaian, di bangku yang sepi dan penuh dengan daun-daun gu
berbicara, tetapi kata-kata terasa seperti pisau yang terjebak di tenggorokan. Hatinya penuh dengan pertanyaan-pertany
pernah merasa seperti ini? Seperti hidupmu bergantung pada sesuatu yang l
bukan hanya untuknya, tapi juga untuk semua yang mereka jalani bersama. "Setiap hari," jawabnya, suaranya sepert
n yang begitu berbahaya ini, di mana setiap langkah bisa menghancurkan mereka? Namun, di dalam hatinya, ada secerca
an lebih dari sekadar anak ini," kata Nadia, suaranya pecah
dak akan pernah kehilangan dirimu sendiri, Nadia. Kau lebih kuat daripada yang kau kira. Aku
tuh telinga mereka, membawa ketegangan yang tak terhindarkan. Di hadapan mereka, berdiri Satria Azhar, dengan ekspresi seriu
apakah dia hanya bermain dengan mereka, mencoba menakut-nakuti? Reza berdiri, menghadapi Satria dengan ek
nangkan. "Semoga begitu," katanya, sebelum berbalik dan pergi, meninggal
ng-masing langkah mereka seolah dipantau oleh mata-mata tak terlihat. Reza, yang biasanya t
anya, seolah mengurung mereka dalam ketakutan yang semakin membesar. Nadia duduk di sofa, memeluk lututnya, mencoba mengumpulkan
adia, suaranya nyaris tak terdengar, tetapi
a harus mempersiapkan diri untuk apapun yang akan datang. Jika kita t
ut, Reza. Aku takut kita sudah terjebak dalam sesua
itulah satu-satunya hal yang mereka miliki. "Kita berdua tahu risiko yang kita ambil. Tapi kita j
mengangkatnya, melihat nama yang muncul di layar. Itu adalah Pam
ipis. Aku tidak suka menunggu
unyian yang menggigit. "Kami siap, Pamela. Kami a
ap janji yang diberikan, adalah bagian dari permainan yang semakin rumit. Bagaimana mereka bisa
apapun yang terjadi, dia akan terus melawan,