Rahasia Keluarga dan Pengkhianatan
n apartemen. Semakin dekat mereka dengan tujuan, semakin berat rasanya, seperti beban yang mengendap di dada. Setiap detik terasa seperti satu jam, setiap tarikan napas m
pang, menatap ke luar jendela, memandang ke dalam kegelapan yang sama pekatnya dengan kekalutan di dalam dirinya. Hatinya bertanya-tanya: apakah malam ini akan menjadi awal bar
engar. "Apakah kamu pernah merasa seperti ini-seperti sedang berdiri
osinya, tetapi malam ini, bahkan dia tak bisa menahan rasa cemas yang menggerogoti jiwanya. "Nadia, kita tidak akan jatuh. Aku janji, aku akan
ah kekuatan, meski kecil. Untuk sesaat, ia bisa membayangkan mereka berjalan keluar dari kegelapan ini, memulai hidup baru. Namun, dia tahu kenyataan yang dihadapi jauh lebih rumit. Perjalanan in
depan, menatap Reza dan Nadia dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada semacam kesedihan di matanya, seperti pria yang sedang menghadapi pilihan yang sa
ebih ringan dari yang diharapkan, tetapi matanya tetap
tetap berdiri tegak, menghadap Satria dengan tatapan yang tak kalah tajam. Namun, di balik tatapan it
matanya, seperti Satria, menyimpan sesuatu yang lebih dalam-sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dia memandang Nadia, kemudia
menghancurkan, tetapi juga mampu memberikan harapan. "Kami di sini untuk menyelesaikan semu
lam ini adalah awal dari segalanya. Semua sudah dipersiapkan. Hanya saja, kau harus tahu
ntuk apa yang akan datang? Namun, Reza hanya mengangguk, menjawab dengan tatapan ya
ang tak biasa. "Kau tahu, Nadia, ada harga yang harus dibayar untuk setiap rahasia,"
sudah waktunya untuk menghadapi kenyataan," katanya, suaranya lebih tenang. "S
k asing bagi Nadia. Itu Darius, pengacara yang selama ini menjadi tangan kanan Pamela. Tatapan
ela," Darius melapor, sua
inginkannya. "Baik. Reza, Nadia, datanglah. Waktunya
yang penuh makna, perjanjian yang tak terucapkan, sebuah kesepakatan untuk menghadapi malam ini bersama. Langkah mereka menuju ruang
yang pasti, mereka sudah memilih untuk melawan, bahkan jika itu bera