icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Tak Lagi Peduli

Bab 7 Harus Percaya Kepada Siapa

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

ada pemuda baik hati ini. Aku merasa beruntung karena memiliki tetangga seb

. Nanti sore saya akan menjenguk Zidan be

pun memutuskan untuk memberitahunya nanti lewat pesan singkat. Dengan tergesa-gesa, aku berjalan menuju ke lift. Hatiku berdebar men

yusuri koridor menuju ke kamar Zidan. Karena sudah hafal letaknya, aku pun sampai

mu selalu saja membangkang perintah suami," hardik Mas Yoga begitu melihatku. Aku sendiri tidak tahu ap

gun agak kesiangan

rmu supaya cepat sedikit. Pagi-pagi begini jalana

rif, Mas, buka

di antara kalian?" tanya Mas Yoga menatapku tajam. Hatiku langsung terasa sakit saat mendengar

ik-baik," sangkalku berusaha untuk tidak menangis.

-bisa aku kena SP karena telat s

ikitpun. Belum juga aku menanyakan soal cincin Ibu, dia sudah memulai pertengkaran. Lalu bagaim

in mobil-mobilan yang kubawakan dari rumah. Aku senang melihat Zidan kembali

er pun datang untuk me

ak saya?" tanyaku berharap

makanan yang lembut, seperti bubur atau nasi lembek dengan sup. Le

ok, teri

asinya di bawah," sambung pe

pulang, tapi sedih karena harus membayar biaya rumah sakit dalam jumlah besar. Mau tak mau aku harus

Ibu. Karena setengah melamun, aku sampai tid

," ucap Ibu membe

untuk memberikan

dah boleh pul

Cucu Oma s

tidak sanggup membuka suara untuk meminta bantuan ke

ang tengah kurasakan. Sebagai ibu dan anak, kami memang memiliki

asinya sekarang. Ibu y

.." ucapku tidak beran

panjang lalu mengeluar

amu sudah salah memilih suami, Rista. Kelakuan Yoga malah lebih

rena aku selalu merepotkannya. Seharusnya setelah aku menikah, Ibu bisa menabung untuk keperluan hari tua.

tagihan perawatan Zidan. Setel

, terima

u mengurus pembayaran dan menyelesaikan semua prosedur administrasi sesuai perat

*

Mas Yoga lewat

u pekerjaannya. Namun hingga menjelang jam pulang kantor dia tidak merespon pesa

baru muncul di ambang pintu. Dia hanya meliha

an Zidan ke dalam gendongan Ibu. Kulakukan ini sebagai tindakan pencegahan jika aku dan Mas Yoga sampai te

k membuat suamiku tersinggung. Saat kulihat Mas Yoga sudah keluar d

u dengan jant

ng setengah basah di depan cermin. Gerak-geriknya menun

k melunasi tagihan rumah sakit. Jadi total pinjama

iri kan yang suka berhutang pad

icilnya mulai bu

salahkan aku kalau uang be

s Yoga hendak melangkah ke

tar," ucapku mengajaknya d

?" tanya Mas

in itu di meja ruang tamu tapi setelah Ibu kembali dari dapur, ci

nya. Dari sorot matanya yang menggelap

al itu, Arista? Kamu menud

ang, hanya ada Mas Yoga dan Ibu di rumah. Siapa tahu Mas Yo

ada Ibu kalau aku bukan pencuri. Kalian jangan sembarangan menuduhku tanpa bukti. Aku berani bersu

yumpahi diri sen

bersalah. Siapkan makan malamku s

harus mempercayai siapa, ibuku atau suamiku. Mungkinkah Ibu telah berprasangk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Alasan Suami Telat Gajian2 Bab 2 Anak Kita Sakit3 Bab 3 ATM Suamiku Hilang4 Bab 4 Menunggu Putraku Sendirian5 Bab 5 Memilih Pergi Daripada Menjaga Anak6 Bab 6 Siapa Pencurinya7 Bab 7 Harus Percaya Kepada Siapa8 Bab 8 Uang Lima Juta9 Bab 9 Tidak Bisa Mengelak Lagi10 Bab 10 Kebohongan Suamiku (Part 1)11 Bab 11 Kebohongan Suamiku (Part 2)12 Bab 12 Berpisah adalah Jalan Terbaik13 Bab 13 Musibah yang Tak Disangka14 Bab 14 Aku Memaafkanmu, Mas15 Bab 15 Cemburu Buta16 Bab 16 Jangan Beritahu Keluargaku17 Bab 17 Ingin Bekerja Lagi18 Bab 18 Diremehkan Suami19 Bab 19 Panggilan Kerja20 Bab 20 Pertemuan Tak Terduga21 Bab 21 Berita Mengejutkan (Part 1)22 Bab 22 Berita Mengejutkan (Part 2)23 Bab 23 Sang Direktur24 Bab 24 Impian Jadi Kenyataan25 Bab 25 Pesan Misterius26 Bab 26 Jaminan Utang Suami27 Bab 27 Membungkam Benalu28 Bab 28 Hari Pertama Bekerja29 Bab 29 Ada Apa dengan Zidan30 Bab 30 Tidak Ada Simpati31 Bab 31 Mesra Jika Ada Maunya32 Bab 32 Kedatangan Bos Besar33 Bab 33 Menyelamatkan Gadis Kecil34 Bab 34 Perpisahan dengan Suamiku35 Bab 35 Atasan yang Dingin36 Bab 36 Lima Ratus Ribu Sebulan37 Bab 37 Hadiah dari Maura38 Bab 38 Harus Berpisah39 Bab 39 Tidak Sanggup Lagi40 Bab 40 Malu Setengah Mati41 Bab 41 Pertanyaan yang Menohok42 Bab 42 Tidak Pernah Akur43 Bab 43 Mengadu kepada Ayah44 Bab 44 Tantangan untuk Suamiku45 Bab 45 Suami Cerdas, Aku Lebih Cerdas46 Bab 46 Selalu Merepotkan Atasan47 Bab 47 Sang Pemilik Perusahaan48 Bab 48 Jujur atau Dusta49 Bab 49 Pendusta yang Berhasil Didustai50 Bab 50 Memfitnah Istri Sendiri51 Bab 51 Ambil saja Suamiku, Lengkap dengan Utangnya52 Bab 52 Makanan Manis untuk Orang Stres53 Bab 53 Permintaan Maura54 Bab 54 Bukan Wanita Lemah55 Bab 55 Pemberian Tak Terduga56 Bab 56 Saling Membutuhkan (Ibu dan Anak)57 Bab 57 Dewa Penolongku58 Bab 58 Milik Mantan Suami59 Bab 59 Tidak Boleh Jatuh Cinta60 Bab 60 Aku Bersedia Melakukan Apapun Untukmu61 Bab 61 Yang Lalu, Biarlah Berlalu62 Bab 62 Dua Pria63 Bab 63 Pengagum Rahasia64 Bab 64 Menghindar Dari Patah Hati65 Bab 65 Aku Siap Mendengarkan Keluh Kesahmu66 Bab 66 Terjerat Pinjaman Online67 Bab 67 Lempar Batu Sembunyi Tangan68 Bab 68 Merawat Seperti Ibu69 Bab 69 Aku Mencintaimu, Arista70 Bab 70 Perhatikan Aku Mulai Sekarang71 Bab 71 Pesona Wanita72 Bab 72 Aku adalah Priamu