icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ketika Suami Tak Lagi Peduli

Ketika Suami Tak Lagi Peduli

icon

Bab 1 Alasan Suami Telat Gajian

Jumlah Kata:1133    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

anggilku

g terdapat cermin besar. Mas Yoga hanya menanggapi panggilanku dengan deheman singkat, lalu berjalan menuju ranjang dan me

uang untuk membayar iuran RT, kebutuhan Zidan, dan kebutuhan sehari-hari. Tadi Bu

eralih, terus menatap Mas Yog

langsung menciut, tetapi mau bagaimana lagi? Terus terang aku malu kepada Bu RT yang sudah tiga kali menagihku. L

nda," balas Mas Yoga dengan nada tak senang. Entah mengapa, aku malah ragu mendengar alasannya. Sudah empat

kantoran. Tidak mungkin ada karyawan yang mau haknya disepelekan oleh perusahaan. Apalagi sampai telat

ang ditatap sedemikian langsung memundurkan langkah. Zidan dalam gendonganku ikut terkejut dan menangis. Dengan lembut aku menepuk punggungnya seperti bias

aku. Kalau aku sendirian yang ngotot minta gaji, bisa-bisa aku dipecat. Kamu b

h Zidan sebentar lalu k

al uang susu formula sangat mahal jika direkap ulang! U

elihat jika kondisi tubuhku sangat memprihatinkan? Orang-orang berkata aku sangat kurus. Penyebab ASIku tidak lancar ka

kami. Aku sudah biasa dibentak setiap kali kami membicarakan masalah uang. Sakit hati itu sudah pa

ntuan darinya. Mas Yoga seolah melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan ayah. Bahkan saat aku ker

pandangan nanar. Tanganku memegang sebuah botol dot yang tengah diresap isi

iliki sedikit waktu untuk pergi membersihkan diri. Penampilanku jauh dari kata ra

memberishkan dapur sebentar saat Zidan tidur. Namun Mas Yoga tak menghiraukan permintaanku. Dia malah beranjak untuk sekadar menuntaskan makan

n game online di ruang tamu sepanjang malam tanpa mengetahui kalau aku me

ekian banyak pria, aku memilih Mas Yoga. Alasan terbesarku adalah karena Mas Yoga pria yang begitu perhatian. Aku melupakan fakta bahwa tampangnya biasa-biasa saja dan berasal d

embuat Mas Yoga menjadi pilihan akhirku. Dahulu, ayahku sangat tampan dan ga

p cantik, ayah gemar berselingkuh. Saat aku beranjak remaja, ia pergi tanpa jejak meninggalkan

Terlebih Mas Yoga sangat perhatian dan selalu bersikap lembut saat kami belum terik

pekerjaan di salah satu perusahaan finance di Jakarta. Dengan setia, aku menunggunya berbulan-bulan. Kami bahkan sempat lost contact, tapi aku melanj

kami mengadakan pesta cukup besar untuk merayakan ikatan halal kami. Jika dikenang,

iap kali meratapi nasibku sekarang, mataku selalu berlinang. Aku bahkan merelakan pekerjaan mapanku sebagai seorang akuntan untuk menik

minggu oleh bidan di Pukesmas, sikap Mas Yoga perlahan berubah. Dia memperlihatkan

u mengingatkanku pada ayah. Aku seperti sosok ibu yang hanya bisa membisu sembari meratap. Nasib pernikahan kami sama-sama tidak ses

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Alasan Suami Telat Gajian2 Bab 2 Anak Kita Sakit3 Bab 3 ATM Suamiku Hilang4 Bab 4 Menunggu Putraku Sendirian5 Bab 5 Memilih Pergi Daripada Menjaga Anak6 Bab 6 Siapa Pencurinya7 Bab 7 Harus Percaya Kepada Siapa8 Bab 8 Uang Lima Juta9 Bab 9 Tidak Bisa Mengelak Lagi10 Bab 10 Kebohongan Suamiku (Part 1)11 Bab 11 Kebohongan Suamiku (Part 2)12 Bab 12 Berpisah adalah Jalan Terbaik13 Bab 13 Musibah yang Tak Disangka14 Bab 14 Aku Memaafkanmu, Mas15 Bab 15 Cemburu Buta16 Bab 16 Jangan Beritahu Keluargaku17 Bab 17 Ingin Bekerja Lagi18 Bab 18 Diremehkan Suami19 Bab 19 Panggilan Kerja20 Bab 20 Pertemuan Tak Terduga21 Bab 21 Berita Mengejutkan (Part 1)22 Bab 22 Berita Mengejutkan (Part 2)23 Bab 23 Sang Direktur24 Bab 24 Impian Jadi Kenyataan25 Bab 25 Pesan Misterius26 Bab 26 Jaminan Utang Suami27 Bab 27 Membungkam Benalu28 Bab 28 Hari Pertama Bekerja29 Bab 29 Ada Apa dengan Zidan30 Bab 30 Tidak Ada Simpati31 Bab 31 Mesra Jika Ada Maunya32 Bab 32 Kedatangan Bos Besar33 Bab 33 Menyelamatkan Gadis Kecil34 Bab 34 Perpisahan dengan Suamiku35 Bab 35 Atasan yang Dingin36 Bab 36 Lima Ratus Ribu Sebulan37 Bab 37 Hadiah dari Maura38 Bab 38 Harus Berpisah39 Bab 39 Tidak Sanggup Lagi40 Bab 40 Malu Setengah Mati41 Bab 41 Pertanyaan yang Menohok42 Bab 42 Tidak Pernah Akur43 Bab 43 Mengadu kepada Ayah44 Bab 44 Tantangan untuk Suamiku45 Bab 45 Suami Cerdas, Aku Lebih Cerdas46 Bab 46 Selalu Merepotkan Atasan47 Bab 47 Sang Pemilik Perusahaan48 Bab 48 Jujur atau Dusta49 Bab 49 Pendusta yang Berhasil Didustai50 Bab 50 Memfitnah Istri Sendiri51 Bab 51 Ambil saja Suamiku, Lengkap dengan Utangnya52 Bab 52 Makanan Manis untuk Orang Stres53 Bab 53 Permintaan Maura54 Bab 54 Bukan Wanita Lemah55 Bab 55 Pemberian Tak Terduga56 Bab 56 Saling Membutuhkan (Ibu dan Anak)57 Bab 57 Dewa Penolongku58 Bab 58 Milik Mantan Suami59 Bab 59 Tidak Boleh Jatuh Cinta60 Bab 60 Aku Bersedia Melakukan Apapun Untukmu61 Bab 61 Yang Lalu, Biarlah Berlalu62 Bab 62 Dua Pria63 Bab 63 Pengagum Rahasia64 Bab 64 Menghindar Dari Patah Hati65 Bab 65 Aku Siap Mendengarkan Keluh Kesahmu66 Bab 66 Terjerat Pinjaman Online67 Bab 67 Lempar Batu Sembunyi Tangan68 Bab 68 Merawat Seperti Ibu69 Bab 69 Aku Mencintaimu, Arista70 Bab 70 Perhatikan Aku Mulai Sekarang71 Bab 71 Pesona Wanita72 Bab 72 Aku adalah Priamu