Ketika Suami Tak Lagi Peduli
a mengisi semua formulir, ia pun membuat pin ATM yang baru. Aku memperhatikan gerak-geriknya dengan seksama. Sejauh
ku tabungan
h, Mbak," ja
il menyimak, aku mengambil buku tabungan dari genggaman Mas Yoga. Ia nampak terkejut melihatku merampas bu
aman paling akhir. Fokus utamaku adalah melihat transferan gaji dari kantor. Benarkahrnyata semua ditransfer tepat pada tanggal 25 setiap bulan. Dan nominalnya selalu sama, yaitu tujuh juta lima ratus ribu rupiah. Ini berarti kantornya Mas Yoga tidak t
rikutnya. Aku hampir tak kuasa untuk melanjutkan namun aku tidak bisa mundur sekarang. A
disitu. Mas Yoga rutin mentransfer sejumlah uang kepada Agung setelah gajian. Jumlahnya bervariasi dari delapan ratus ribu hingga dua juta rupiah. Lalu di bawahnya ada pendebetan otomatis senilai sat
ama ini benar. Mas Yoga mentransfer uang bulanan juga kepada adiknya tanpa mengatakan apapun padaku. Semua dilakukannya secara sembunyi-sembunyi. Dan aku hanya diberikan sisa dari gajinya se
Disusul dengan transaksi penarikan tunai empat hari yang lalu. Tunggu dulu, itu berarti Mas Yoga masih menggunakan k
ga membodohi istrinya sendiri. Sungguh aku tidak bisa menahannya lebih lama. Sesud
ng bisa saya
bak, teri
dari kursi. Sambil menggenggam tanganku sendiri yang sedingin es, aku mem
lebih dulu tanpa menungguku. Aku lantas me
u, kita har
li ke kantor," tanyanya se
tabungan. Aku minta penjelas
sejenak sambil
laskannya di ru
nada suara. Aku sudah gelap mata sehingga tidak
sini. Aku akan menga
tau tidak, namun wajah
ea parkir motor. Aku tidak tahu dia akan membawaku kemana, tap
*
dak kukenal. Terakhir ia melewati sebuah jalan sempit yang menuju ke kawasan perumahan. Disi
ni?" tanyaku merasa as
Mas Yoga menunjuk bangku
but. Mungkinkah ini strateginya untuk membuatku kembali luluh? Ti
hadapan Mas Yoga. Kupaksakan diri mengutarakan ganjalan d
r gaji setiap tanggal 25. Jumlahnya juga tidak dipotong sama sekali. Bisa jel
wab. Justru kudengar helaan
sta. Aku sedang b
n? Bagaimana dengan istri dan anakmu, Mas? Kamu lebih memen
." potong Mas Y
yaanku. Siapa Agung? Kenapa Mas
lin jemari tangannya sambil
di kantor. Aku ada bisnis keci
as punya bisnis tidak mungkin kondisi ke
ian aku memang memberinya uang supaya tida
ku dan Zidan yang kekur
bila Mas Yoga mengangg
ntuk apa? Dan siapa Rani? Kenap
rtu kredit," j
tuk apa?" tanyaku terperanjat. Aku bahkan tidak ta
-hari. Kalau Rani itu teman kuliahku, dia baru gabung
a akan tetap menutupi rahasia yang disembunyikanny
ikan hand
tanya Mas Y
karang, aku
uka bagian whatsapp untuk melihat riwayat percakapannya. Dan entah ini kebetulan atau takdir, aku mel
irihku dengan mat